Aku Utarakan Love, Kau Katakan Leave

Hai, Pengikat Kata! Apa kabarmu hari ini? Semoga kita selalu berada dalam keadaan yang sehat, baik secara jasmani dan rohani. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini, keberadaan orang terkasih dan tersayang menjadi sangat berarti. Yang awalnya bisa cuek dan biasa saja dengan pasangan dan keluarga, semoga bisa lebih erat dan rekat lagi hubungannya. Kita butuh saling menguatkan satu sama lain. Kita butuh cinta untuk menghangatkan dan menenangkan hati.

Tapi, apakah kita benar-benar tahu arti dari cinta? Setiap orang memiliki definisi dan sudut pandang sendiri tentang cinta. Pada pos ini, izinkan aku yang bercerita soal arti cinta.

“Cinta, ruh yang mengalir lembut, menyenangkan, bersinar, jernih dan ceria. Cinta, luh yang mengalir lembut, menyesakkan, berderas, jerih dan badai. Sulitkah mencinta?”

Cinta, ruh yang mengalir lembut, menyenangkan. Cinta bisa membuat orang bergembira, bersuka ria, bisa dekat dengan kekasih tercinta, bercanda tawa, saling menebar senyum dan sapa.

Cinta, bersinar. Menyinari setiap inci ruang di relung hati, rasa yang berbunga-bunga. Sepanjang jalan adalah jalan cahaya, jalan yang disinari oleh cinta.

Cinta, jernih. Bening sebening embun, putih seputih salju. Apa yang kita lakukan karena cinta dilakukan dengan hati yang tulus ikhlas untuk memberi dan saling berbagi.

Cinta, ceria. Tak ada yang lebih bahagia, jika hati sedang ceria, senantiasa bersanding dengan orang yang kita cinta, selalu bersama saat duka maupun lara.

Cinta, luh yang mengalir lembut, menyesakkan. Luh atau air mata bisa jatuh disebabkan oleh cinta. Derai air mata seakan tetesan hujan. Perlahan terus mengalir tanpa henti saat kepedihan dan kesedihan hinggapi diri, masalah dengan si jantung hati atau ketika rasa hampa menyelimuti diri ditinggal sang pujaan hati.

Cinta, menyesakkan. Sesak dada ini ketika sakit dan patah hati atau putus cinta. Sakit bukan main. Sakit yang menyamai virus. Menguasai, merusak, mengacaukan, mendominasi, membingungkan.

Cinta, berderas. Si pecinta bisa terbawa derasnya arus asmara yang tidak selalu tenang alirannya. Ia mesti pandai mengatur nafsu serta cermat mengelola rasa supaya tak hanyut, tak berdaya.

Cinta, jerih. Jerih payah berusaha mendapatkan cinta, memperbaiki cinta atau saat menghadapi situasi yang tak berdaya.

Cinta, badai. Badai yang menerpa dan menghempaskan jiwa raga dari nalar, rasa serta sukma. Membuat diri ini sampai tak kuasa menghadapi ujian cinta dan ribuan masalah yang menyertainya. Badai cinta ini mengikis habis segalanya. Kepercayaan, kasih sayang, rasa untuk saling melindungi dan mengikis cinta itu sendiri.

Sulitkah mencinta?

Tidak sulit namun juga tidak mudah. Segala sesuatu mempunyai dua sisi. Untuk cinta, ada yang jernih, ada pula jerih.

Ada orang yang saling mencintai. Serasi dan melengkapi. Pun ada cinta yang bertepuk sebelah tangan. “Aku utarakan love, kau katakan leave. Tak cocok, belum siap, bukan tipemu, kau bilang. Dan bla bla bla…” Seperti putaran roda. Kadang di atas dan bawah. Kita bisa mengalami keduanya.

Yang terpenting adalah walau seberapa besar badai menghadang, ingatlah selalu asalnya cinta. Cinta itu putih, tulus dan lembut. Janganlah kamu dibutakan karena cinta.

Kita mencintai seseorang tapi hati, pikiran dan rasa harus tetap terbuka. Berpikirlah, berpikirlah dan berpikirlah dalam mengambil suatu tindakan atas nama cinta. Siapa yang berbuat dialah yang bertanggung jawab.

Intinya adalah pengendalian diri. Cinta bisa nyaman jika kita menyetirnya di jalur aman. Cinta pun bisa sangat mengerikan jika kita menyetirnya di jalur larangan. Semuanya tetap kembali kepada diri sendiri. Pilihan akan selalu ada menunggu dirimu untuk memilih.

Jadi, pilihlah jalan hidup yang baik. Hidup dengan penuh cinta, kasih dan sayang kepada sesama. Hidup ini hanya satu kali, bukan? Maka jangan biarkan menjadi tidak berarti. Jika gagal dalam satu hubungan, cari lagi

Curahkanlah segala kasih sayangmu terhadap semua orang yang kamu cintai dan sayangi. Kamu tidak akan merasakan betapa berartinya seseorang kecuali saat kehilangan. Lakukanlah yang terbaik sebelum kamu kehilangan mereka. Sebelum kamu menyesalinya.

Salam hangat dariku untuk semua orang yang kamu cintai.

Advertisement

One thought on “Aku Utarakan Love, Kau Katakan Leave

Comments are closed.