TIADA

tiada yang perlu ditulispada rintik gerimistiada yang ingin kucatatmeski mendung pekat cukup saja asatak berbatas masa Depok, 26 Okt 2022

Read More TIADA

Sebatang pena di kamar belakang

sebatang pena tumpul ujungnya sebab lama tak menorehkan kata-kata di kertas putih yang dulu slalu membuat gatal kepalanya aku pun tak tahu mengapa mungkin wajahmu tak lagi ayu di matanyaatau ia lelah? ah tidak juga, kulihat air mukanya tak berubah sebatang pena tumpul ujungnya lama tergeletak di sudut meja berdebu tak terhitung berapa purnama ia […]

Read More Sebatang pena di kamar belakang

Sri Mulyani

Namanya itu lho, mengingatkanku pada nama teman-temanku di masa kecil dahulu. Teman-teman desa yang sekolah saja masih belum bersepatu, saking ndesonya waktu itu.

Read More Sri Mulyani

Suatu ketika

suatu ketika aku ucapkan padamu:selamat tinggal kata-katayang aku sendiri tak tahu mengapa harus kuucapkan kalimat itu mungkin aku lelahatau sedang jatuh cinta padadunia yang lainyang lebih memberi arti dari pada kata-kata yang terurai:semu suatu ketika aku bergegas melupakandunia yang pernah aku singgahiaksara yang pernah kurajut bersama mimpihingga suatu hari aku bertanya padamukamukah jalan itu?dan aku […]

Read More Suatu ketika

Cuaca

Ketika orang-orang bilang bahwa cuaca sedang panas, aku hanya tersenyum. Sebab yang kurasakan justru sebaliknya, adem. Di mataku, matahari seolah menahan panasnya agar tak menyengat dan menyilaukan pandangan manusia. Sejak kemarin, siang terasa melambat, bahkan aku seperti tak merasakan panasnya siang hari. Padahal biasanya mulai pukul 08.00 AM hari mulai merangkak menuju siang dan semakin […]

Read More Cuaca

Puisi Cerpen: Sunyi

Ini sebuah puisi bernapas cerpen. Kalau di sekolah dulu diajarkan tentang prosa liris ya. Ya semacam itu. Apapun namanya, yang penting ada yang kutulis di Ikatan kata, wadah menulis yang sudah hampir tiga bulan tak kusambangi. Semoga teman-teman berkenan. 😊🙏 SUNYI Sunyi adalah sahabatku. Sudah lama aku mengenalnya.  Dia tak terlihat oleh mata, namun terasa […]

Read More Puisi Cerpen: Sunyi

Kursus Kilat di Wonogiri

Ketika kali pertama istri kuajak ke kampung halaman di Wonogiri ia sangat senang. Maklum ia jarang sekali menginjakkan kaki di desa. Ia terlahir dari keluarga Betawi atau kelahiran Jakarta. Kota Jakarta sebagaimana kita tahu sudah tak banyak memiliki area persawahan, hutan dan sungai. Jakarta kini dipenuhi dengan beton-beton, aspal dan gedung-gedung bertingkat. Lapangan, rawa-rawa, kebon-kebon […]

Read More Kursus Kilat di Wonogiri

Mobil-mobilan Impian

Masa kecil identik dengan masa bermain. Yang lebih banyak teringat di masa itu adalah saat-saat bermain, bercanda penuh kegembiraan, hidup lepas tanpa memikirkan hal-hal berat seperti halnya kehidupan orang dewasa. Paling-paling kesedihan yang dialami masa kanak adalah ketika keinginannya tidak terpenuhi. Maklum anak-anak belum bisa mencari uang sendiri. Meminta orang tua juga kalau orang tua […]

Read More Mobil-mobilan Impian

Kisah Sebuah Celana Dalam

Dengan raut muka masam Viska keluar dari gedung perkantoran. Mulai besuk ia tak lagi menjadi penghuni gedung itu. Perusahaan tour and travel tempatnya bekerja tak mampu bertahan menghadapi imbas pandemi covid-19. Aturan PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar sudah 10 kali diperpanjang Gubernur. Orang-orang dihimbau untuk tidak bepergian kecuali sangat penting. Para pekerja dirumahkan. Sebagian […]

Read More Kisah Sebuah Celana Dalam