Mobil-mobilan Impian

Masa kecil identik dengan masa bermain. Yang lebih banyak teringat di masa itu adalah saat-saat bermain, bercanda penuh kegembiraan, hidup lepas tanpa memikirkan hal-hal berat seperti halnya kehidupan orang dewasa.

Paling-paling kesedihan yang dialami masa kanak adalah ketika keinginannya tidak terpenuhi. Maklum anak-anak belum bisa mencari uang sendiri. Meminta orang tua juga kalau orang tua punya.

Tentang masa kecilku, aku merasakan masa kecil yang sangat bahagia. Makanya seingatku aku belum pernah mrndapat komentar teman-teman yang serìng bilang ke orang-orang saat bertingkah kekanak-kanakan,”Kayaknya masa kecil lo kurang bahagia, ya?”

Banyak permainan di masa kecilku. Mobil-mobilan sudah pasti, wayang kardus, ketapel, layang-layang, kelereng, topeng, karet gelang, kartu bergambar, pistol air, senapan tanpa peluru yang bunyinya mirip senapan betulan, dan banyak lagi yang tak bisa kusebut.

Tapi, ada satu mainan yang waktu itu sangat ingin aku miliki dan tidak pernah terpenuhi hingga aku dewasa. Mainan itu adalah mobil-mobilan dengan pengendali remote control.

Dari semua permainan itu sebagian besar aku bisa membuatnya sendiri. Misalnya ketapel, layangan, mobil-mobilan dari kayu atau kulit jeruk. Bahkan wayang dari bahan kardus pun aku bisa membuat sendiri. Makanya, meskipun orang tuaku jarang membelikan mainan, tapi aku bisa membuatnya dengan bahan-bahan bekas atau yang disediakan oleh alam.

Mobil remote control adalah impianku masa kecil. Hanya saja karena harganya waktu itu terbilang mahal buat kantong ibuku, makanya tak pernah terbeli. Mungkin juga karena masa kanak-kanak berlalu dengan cepat sehingga saat ibuku memiliki kemampuan membeli, aku sudah tidak menginginkannya.

Waktu kecil, melihat mobil dengan remote control itu begitu mengagumkan. Maklum, biasanya kan mobil-mobilan dijalankan sendiri memakai tangan. Atau memakai tali untuk menarik mobil-mobilannya. Hal seperti itu sudah sangat menyenangkan. Apalagi seandainya bisa memiliki remote control dengan mobil-mobilannya yang jauh lebih keren dari mobil-mobilan biasa.

Namun demikian aku tidak menyesali keinginan yang tak tersampaikan itu. Aku memaklumi keadaan orang tua. Kalau sekarang sih bisa beli sendiri, tapi tentu aku sudah tak tertarik lagi. Takut dibilang masa kecil gak bahagia. Haha. Bersyukur aku bisa membelikan kedua anak mainan mobil remote control, sekaligus mengobati keinginan masa kecil. Dan sekarang pun mereka sudah tak pantas lagi bermain mobil-mobilan. Sudah bosan dan sudah rusak. Mungkin bangkainya sudah didaur ulang sekarang.

Begitulah sedikit ceritaku tentang mainan masa kanak. Masa-masa yang bagaimanapun keberadaannya akan selalu indah untuk dikenang.

*** Depok, 19 Desember 2020