Kerudung Merah

Ketika kubuka jendela, kehampaan datang menyapa
Apakah karena hembusan lembut Sang Bayu membawa aroma embun pagi?
Atau rintiknya air hujan menumpas khayalan asmara?
Aku kembali berselimut menahan kebekuan di dalam hati

Ketika aku berjalan sendiri mendaki gunung kebisuan
Apakah langkah ini kubawa ke puncak ataukah hanya diam dalam kebingungan?
Gemuruh suara hati memaksaku bangkit dari keputusasaan
Saat kau tiba-tiba datang memecah kesunyian

Namamu muncul di tengah kekosongan hati
Parasmu memenuhi pikiran, membayangi lamunan
Engkau datang di antara rasa rindu dan sepi
Menyeruak liar dari rimbunnya kegalauan

Senyuman manismu laksana sejuta bintang
Sinar matamu bening cemerlang
Aku terpesona, hilanglah kata-kata
Jantung berdegup kencang, rasakan cinta yang bergelora

Engkau hadir tanpa kuduga
Membumbungkan asa ke langit hingga nirwana
Mengenalmu adalah anugerah yang luar biasa
Berjodoh denganmu adalah sebuah cita-cita

Kamu indah, pengobat gundah
Kamu yang selama ini kunanti
Pembawa harapan, pelepas resah
Kamulah yang selama ini kucari

Duhai engkau perempuan berkerudung merah
Maukah engkau kupinang dan menikah?
Tuk merajut mimpi dan mengukir kisah
Tuk membangun keluarga yang sakinah

Wahai bidadari pelipur lara hati
Aku berjanji akan selalu setia sehidup semati
Tepislah semua keraguan dalam dada
Yakinlah kita akan senantiasa bersama

3 thoughts on “Kerudung Merah

  1. Jadi ingat lagu ini, dulu sering dinyanyikan temanku:

    Oi ade bejilbab Merah
    Cantik manis kayak Gula Merah
    Dapat salam dari ayah ibu
    Tamat kuliah pasang tenda Biru

    😀😀😀

    Like

Comments are closed.