Untuk lelaki yang suka menulis puisi,
Ia dihadapkan pada pilihan dilematis.
Seolah dunia realistis yang kejam dan penuh bebatuan tak pernah dirasanya.
Ia hanya tinggal di bawah khayalan, di atas tinta-tinta yang tergores di atas kertas.
Keinginannya untuk terlihat kuat dan tabah terhalang akan syair-syair rindunya yang ia tulis saban malam.
Sebab rindu itu kejam, ia tak peduli menerjang siapa pun. Termasuk lelaki penulis puisi itu. Tetapi lelaki penulis puisi itu lebih tak peduli.
Baginya, rindu harus tetap ia jaga lewat pena dan dilema harus ia gadai lewat abai.
@apostrof.id
Mantul puisinya, Maul.
LikeLike
Hehe, makasih Mas😅🙏
LikeLike
Menarik juga mas, hampir baper sayanya
LikeLike
Wah mantap. Cowok aja bisa baper ya wkwk
LikeLiked by 1 person
Hampir mas.
LikeLiked by 1 person
Ashiap😅👍
LikeLike