Paket Hangat

Sudut Pandang Campuran. Malas adalah sahabatku, Ia datang dan pergi sesuka hatinya. Ada kalanya ia betah berkunjung dalam waktu yang cukup lama. Ada juga kalanya ia datang hanya untuk menyapa sebentar lalu pergi. Tidak jarang ia datang dengan berbagai alasan, yang paling sering ia berikan adalah lelahku. Ia sangat pandai berdalih dengan alasan ingin menemani […]

Read More Paket Hangat

Tiga Gadis Remaja

Tiga gadis remaja menjalin persahabatan. Saat itu tahun 2006. Mereka satu kelas saat di kelas 8. Mereka bersekolah di sebuah SMP Negeri. Sekolahnya terletak bukan di kota besar dan bukan pula di desa. Mereka bersahabat namun tidak membentuk geng. Sepulang sekolah, biasanya mereka bermain. Masih mengenakan seragam sekolah. Mereka bermain menggunakan sepeda. Permainan sederhana saja, […]

Read More Tiga Gadis Remaja

Masker Merah

Pada tahun 1890, mereka pergi berkelana ke seluruh penjuru Indonesia demi mencari harta karun yang konon katanya dapat memberikan kehidupan kekal, kekayaan abadi, dan kekuatan di luar batas manusia. Dengan menggunakan kapal layar , mereka mengarungi Nusantara dengan pemimpin seorang wanita yang berparas rupawan dan beranggotakan 12 orang yang memiliki kemampuan bela diri yang diakui […]

Read More Masker Merah

Yang Terlupakan

Kau terlihat bahagia saat pertama kali kita bertemu. Apakah kau ingat hari pertama saat aku datang menemuimu? Agaknya kau terkejut melihatku namun tak lama kau tertawa dan membawaku erat dalam pelukmu. Kamu adalah hartaku yang paling berharga, begitu katamu. Orang-orang mulai menertawakan ucapanmu yang berlebihan dan aku sedikit tersipu meski tak mau mengakui itu. Ya, […]

Read More Yang Terlupakan

My Father is Vampire : Hari Ayah

Sebentar lagi menjelang Hari Ayah, semua teman sibuk memikirkan untuk merencanakan hadiah untuk ayahnya. Mereka tampak berdiskusi sambil menikmati makanan siangnya di kantin sekolah sambil mengobrol dengan asyik tentang ayahnya masing-masinng. Mereka tampak bahagia ketika menceritakan tentang kehebatan ayahnya kecuali Jean yang masih terdiam mengamati teman-temannya yang asyik berbicara di hadapannya. Jean enggan menceritakan tentang […]

Read More My Father is Vampire : Hari Ayah

Ending

Selamat di waktu apa pun kalian membaca tulisan ini kawan-kawan yang mengagumkan. Jadi di Ketik#10 ini saya akan menulis cerita menggunakan sudut pandang orang pertama tunggal juga gaya tulisan implisit. Aku terkejut, saat menemukan diriku tersekap dengan mulut tersumpal kain serta tanganku ditalikan dengan kursi di dalam sebuah ruang pengap dan gelap. Aku di mana? […]

Read More Ending

Ken dan Dua Bulan

Tulisan ini bagian dari novel yang pernah saya tulis. Aslinya sudut pandang narator adalah orang ketiga. Untuk tugas ketik 10 sudut pandangnya saya ubah menjadi orang pertama, disesuaikan dengan masing-masing tokoh. Selamat menikmati. Cerita Ken Aku tersentak dari tidurku. Masih jam empat pagi. Mimpi yang menakutkan! Aku berdiri di pelataran kampus ITB. Angin kencang menderu […]

Read More Ken dan Dua Bulan

Terheran

Foto : makingdifferent.com Untuk tugas Ketik10 ini, saya akan membuat tulisan singkat tentang curahan hati seseorang yang telah lelah dengan yang namanya ujian hidup, namun dia terheran kenapa dirinya tetap bertahan. Kisah-kisah ini banyak ditemui di cerita buku, komik, film dan lebih banyak lagi di kehidupan nyata.

Read More Terheran

Meminjam Sudut Pandang

Ke Cimanggis beli tikarHi gaisss apa kabaaaar? Kemarin sore, tetangga saya yang berprofesi sebagai penjual es lilin keliling bercerita mengenai kejadian yang baru dialaminya. Kejadian itu ialah pengalaman pertamanya berhadapan dengan polisi lantaran ia tidak memakai masker saat berkeliling menjajakan esnya. Raut wajahnya saat bercerita menunjukkan kalau ia benar-benar dilanda apes saat itu. Namun, di […]

Read More Meminjam Sudut Pandang

Kania

“Mela, Hentikan!” Kania berlari cepat ke arah dua orang anak yang sedang memperebutkan sebuah gunting. Dalam hitungan detik, ia merampas gunting dari mereka. Suara tangis anak lelaki yang sejak tadi tarik menarik mempertahankan gunting miliknya juga tak terelakkan. Titik-titik darah menetes dari pelipis, seiring tangisannya yang memenuhi seisi ruangan.

Read More Kania