Satu Kombinasi Langka

Well, bukan hal yang mengherankan bila aku baru tergerak menuntaskan Ketik-9 di hari terakhir kesempatan setor tulisan. Aku pun malas menuliskan beragam alasan yang berseliweran, jadi mari langsung ke intinya.

“Istilah orang Melayu, bodoh tak menurut, pintar tak mengajar.”

Bu Norma

Satu-satunya karya Andrea Hirata yang berhasil khatam adalah Cinta di Dalam Gelas atau Padang Bulan yang jadi satu buku. Novel Ayah ini bakal jadi PR panjang bila harus kuhabiskan pula karena aku lebih menikmati bacaan berbau fantasi.

Untunglah pada tantangan ini cukup mengulas salah satu bab saja, dan aku memilih judul bab yang terpanjang, kalian yang sudah menamatkan novel ini pasti bisa menebaknya.

Bab ini dibuka dengan narasi Sabari yang begitu menyukai Senin karena Tuhan menyayangi Senin sedangkan Iblis membenci senin, berarti tipikal orang yang membenci senin bisa berkawan sama ….. (isi sendiri ya).

Karena aku langsung lompat ke bab ini jadi aku tidak mengetahui isi surat Lena. Singkatnya, bab ini berkisah tetang Sabari yang terluka akibat menjadi korban PHP Lena. Sudah sumringah berangkat ke sekolah tapi cuma mendapati Lena yang acuh tak acuh bagai angin lalu.

Ukun berusaha menyemangati Sabari dengan bilang perempuan cantik memang suka pliplan, itu merupakan bagian dari kecantikan mereka. Disamakannya pula dengan kisahnya dan Shasya yang selalu plinplan menolaknya, padahal tak suka, benci dan muak itu satu rumpun makna katanya berbeda kastanya saja.

Sabari yang sedih harus menelan kenyataan pahit lainnya, tetang Bogel Leboi yang malah lagi dekat dengan Lena. Sabari yang terluka hatinya bikin fisiknya lemah dan tiga hari bolos sekolah akibat demam.

Bu Norma yang resah mengdengar desas-desus kondisi Sabari yang memprihatinkan turut menasehati Sabari bahwa dia siswa yang penuh harapan dengan kombinasi yang langka dari atlet tangguh dan pencipta puisi berbakat.

Seperti biasa, Andrea Hirata menggunakan bahasa yang sederhana dan humor paling relevan dalam ceritanya. Pemilihan diksi yang cerdas yang bisa mengacau emosi pembacanya dengan membuat kita tersenyum, terbahak, geram dan sedih menjadi bumbu penyedap cerita.

Penulis juga meramu setiap karakter dalam ceritanya dengan luwes dan meyampaikan watak mereka pada para pembaca dengan luwes dan mudah dimengerti. Tak lupa, akan selalu diselipkan pesan moral pada setiap bab di novelnya.

Kesimpulan yang bisa kutarik dari bab ini, jangan sampai putus harapan cuma karena terluka jadi korban PHP ya, kawan. Seperti kata Bu Norma, kita itu pribadi yang unik dengan kombinasi keunggulan masing-masing jadi tetap terus semangat menyongsong hari esok yang cerah.

Sekian, review singkat yang nulisnya butuh waktu tiga jam ini. Makasih juga buat Mas Fahmi yang reminder pagi-pagi dan masih menunggu setoran tulisanku malam ini.

Oh iya, 5 hari lagi lebaran jadi aku sekalian haturkan maaf setulus hati untuk para pengikat kata. Selamat menjalani sisa puasa di Ramadahan tahun ini.

One thought on “Satu Kombinasi Langka

Comments are closed.