Kembali Belajar Kaidah Bahasa Indonesia

Sangat beruntung aku bergabung dengan komunitas bloger IKATAN KATA. Bagaimana tidak beruntung jika akhirnya setelah beberapa hari mengikuti perbincangan di grup whatsapp dan berujung pada tantangan-tantangan yang mesti aku selesaikan. Siapakah di antara manusia berakal yang tidak menyukai tantangan?

Gambar berasal dari Unspalsh.com

Tantangan pertama adalah membuat contoh kalimat dengan pola dasar. What?!

Tantangan pertama ini berhasil mengingatkanku pada pelajaran dasar Bahasa Indonesia. Kenangan yang sangat manis di masa SMK adalah ketika belajar Bahasa Indonesia dengan seorang guru bernama Miftahul Huda yang biasa aku sapa dengan Mister. Sebab beliau adalah seorang guru Bahasa Inggris lulusan jurusan sastra inggris di Universitas Jember yang merangkap menjadi guru Bahasa Indonesia. Satu hal yang sangat aku ingat dari beliau adalah fonem. Fonem adalah unsur bahasa terkecil, yakni bunyi. Hehehe. Dari bangku sekolah dasar hingga tingat pertama aku belum mengenal itu, atau mungkin sebenarnya sudah pernah diajarkan namun aku lupa.

Tantangan untuk membuat contoh kalimat berpola berhasil menyentilku untuk kembali belajar kaidah Bahasa Indonesia. Beruntung sekali hidup di era ini. Resource untuk belajar sangat tersedia bebas di internet. Terbukalah berkas-berkas pelajaran yang ternyata jika aku pelajari ulang, itu sangat bermanfaat untukku yang sedang gandrung dengan dunia kepenulisan.

Sudah menjadi kebiasaanku untuk menelusuri suatu hal lebih detil. Akhirnya aku mencarinya di Wikipedia. Dari situ aku kembali dipahamkan bahwa kalimat adalah rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Sekurang-kurangnya sebuah kalimat harus berunsur subjek dan predikat. Jika tidak hal itu hanyalah sebuah frasa.

Ada dua macam kalimat; kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat majemuk pun dibagi menjadi empat; kalimat majemuk setara, rapatan, bertingkat dan campuran. Ciri dari kalimat majemuk adalah adanya sebuah konjungsi; tanda koma, dan, atau, sedangkan, jika, maka, dan lain-lain.

Nah, ini yang menjadi tantanganku; pola kalimat. Ada 8 pola kalimat yang harus aku buatkan contohnya masing-masing 2 buah (jika lebih maka bonus, hehehe). Mari kuberi contohnya sekarang, hehehe.

Kalimat Berpola S P

  • Ainin / sedang menulis.
  • Ainin / adalah seorang bloger.
  • Tulisan Ainin / sangat bagus.
  • Pengunjung blog Ainin / masih sedikit.

Kalimat Berpola S P O

  • Ainin / sedang menulis / puisi.
  • Ayah / menyemai / benih padi.
  • Buah nangka / dimakan / codot.

Kalimat Berpola S P K

  • Ibu / pergi / 3 tahun yang lalu.
  • Ayah / menikah lagi / tahun ini.
  • Aku / menikah / tahun depan.

Kalimat Berpola S P Pel

  • Ainin / sedang belajar / menulis.
  • Anjing / menggonggong / sangat lantang.
  • Aku / termangu / mengamatinya.

Kalimat Berpola S P O K

  • Ainin / menulis / puisi / di blog.
  • Mereka / duduk / di bangku / paling ujung.
  • Kami / menyelesaikan / tugas / tepat waktu.

Kalimat Berpola S P O Pel

  • Bapak / pulang / ke rumah / bersama temannya.
  • Pengunjung bioskop / dikagetkan / kucing / yang mengeong keras.
  • Ibu / meninggalkan / kami / tanpa berpamitan.

Kalimat Berpola S P Pel K

  • Matanya / berair / sampai sembap / setelah menangis semalaman.
  • Tubuhnya / berdebam / keras / di lantai sasana tinju.
  • Wildan / terluka / parah / di lengannya.

Kalimat Berpola S P O Pel K

  • Zahra / menjahit / bajunya / sendiri /di rumah.
  • Kami / datang / ke gedung / bertingkat itu / beramai-ramai.
  • Tanah longsor / tergerus / air bah / karena hujan yang tak berhenti / selama 2 hari.

Nah, itulah contoh-contoh kalimat berpola yang harus aku kerjakan (dan berarti sejak pos ini diterbitkan sudah aku kerjakan dengan tuntas).

Selain itu kalimat juga dibagi lagi; ada kalimat aktif dan pasif, serta ada juga kalimat positif dan negatif. Untuk mempelajarinya lebih lanjut klik di sini.

Mari kembali belajar. Karena belajar tidak mengenal usia. Salam.

Advertisement

13 thoughts on “Kembali Belajar Kaidah Bahasa Indonesia

Comments are closed.