Sebuah Rahasia

Pulang
Panggilan jiwa
Kerinduan yang meronta
Tak peduli ke mana melangkah

Aku pasti selalu kembali
Mengejar ketentraman hati
Tempat berlabuh
Rumah

Bahagia
Rengkuh kehangatan
Dalam naungan rumah
Tempat ternyaman di dunia

Bukan karena megah mewah
Sekedar bangunan sederhana
Berlimpah cinta
Kasih

Pict. Pexels

***

Aku beritahu satu rahasia.
Ini adalah cerita tentang rumah. Ya, rumah dalam arti yang sebenarnya.

Rumah merupakan satu-satunya tempat yang selalu memanggilku untuk segera kembali. Tempat ternyaman di dunia, membuatku jarang bepergian apalagi menginap di mana pun. Karena tidur di rumah adalah nikmat terindah bagiku. Tiada tempat yang bisa menggantikan posisi rumah dalam hidupku.

Kalau kamu berpikir bahwa rumahku megah serta menawan, ah kamu salah besar. Sesungguhnya hanya bangunan kecil sederhana, kalau tidak ingin menyebut sangat sederhana. Jauh dari indah apalagi elegan. Bahkan masih ada titik bocor di sana-sini bila hujan turun lebih deras dari biasanya.

Kalau kamu berpikir bahwa rumahku tenang dan nyaman, ah kamu salah lagi.
Rumahku adalah tempat paling ribut. Ramai suara anak-anak, kadang teriakan dan tangisan silih berganti.
Terlepas dari semua itu, aku tetap mengatakan bahwa rumah adalah tempat jiwaku melekat. Bila aku sudah tinggal di satu rumah maka aku akan susah lepas darinya. Tak ingin beranjak walaupun mungkin diberi penawaran yang lebih menarik.

Aku beritahu satu rahasia lagi, bahwa ternyata jaminan betah dan bahagia bukanlah pada bangunan rumah. Megah dan kekinian, penuh perabot mewah tidak akan bisa menjamin penghuninya beroleh bahagia. Karena sesungguhnya, bahagia itu berasal dari hati yang bersyukur. Bersyukur bukan harus kalau sudah memiliki segala yang terbaik, tetapi bersyukur untuk segalanya, apa adanya dalam kehidupan.

Gassmom, 101220

Catatan.

Puisi dalam tulisan ini adalah puisi Patidusa, yang bila dibaca dari atas boleh, dibaca dari bawah juga boleh. Akhirnya akan menemukan makna yang sama. Dalam menulis puisi ini, mungkin belum bisa seperti diharapkan, karena aku juga masih harus terus belajar.

Advertisement

5 thoughts on “Sebuah Rahasia

  1. Thanks koreksinya.
    ‘Ke mana’ koq bisa khilaf ya? ๐Ÿ˜€๐Ÿ˜€๐Ÿ˜€
    ‘Sana-sini’ memang kekhilafan hakiki ala aku, paling sering lupa kalo soal ini๐Ÿ˜€
    Oke deh, langsung aku koreksi.

    Liked by 1 person

  2. Rumahku, surgaku. Seharusnya memang begitu. Betapapun rumah tetangga lebih indah,
    sepakat, Ito.

    Selangkah lagi, ketiknya Ito.. kita berlomba-2 dalam karya. ๐Ÿ˜€

    Liked by 2 people

Comments are closed.