Masker Merah

Pada tahun 1890, mereka pergi berkelana ke seluruh penjuru Indonesia demi mencari harta karun yang konon katanya dapat memberikan kehidupan kekal, kekayaan abadi, dan kekuatan di luar batas manusia. Dengan menggunakan kapal layar , mereka mengarungi Nusantara dengan pemimpin seorang wanita yang berparas rupawan dan beranggotakan 12 orang yang memiliki kemampuan bela diri yang diakui oleh masyarakat tempat mereka pernah singgah untuk berisitirahat sesaat. Mereka dikenal dengan sebutan anggota masker merah bergambarkan tengkorak pada maskernya. Dari Sabang sampai Pulau Dewata mengetahui mereka dan masing-masing dari mereka memiliki cerita tentang masker merah. Ada yang memberikan cerita positif dan ada yang mengumumkan untuk harga kepala mereka.

Ada sebuah kisah yang beredar di masyarakat setiap kali kapal mereka bersandar untuk beristirahat di darat dan membeli kebutuhan sehari-hari, sang pemimpin mereka mencari pria lajang untuk direbut nyawanya untuk dijadikan persembahan yang konon katanya hal itu merupakan upacara untuk membuat ia tetap awet muda. Ada pula yang pernah mencoba membunuh dirinya, namun hal itu tidak berdampak pada dirinya. Tidak ada yang tahu pasti tentang mereka, namun beberapa orang dari mereka ada yang mengaku pernah ditolong oleh mereka.

Informasi terakhir tentang mereka diketahui kapal mereka karam di tahun 1925 dengan bergelimang harta berlimpah dan tidak ditemukan bangkai tengkorak dari mereka. Masker Merah sudah hidup abadi dengan tidak bisa terbunuh lagi, tidak membutuhkan uang lagi, dan memiliki kemampuan berjalan tanpa menapakan telapak kaki.

Implisit, Sudut Pandang Orang Ketiga Jamak