Happy Birthday, Partner!

Hari ini kukirim ucapan selamat ulang tahun untukmu di masa depan, ketika usiamu bertambah sepuluh tahun sejak hari ini. Rintik hujan di bulan November menjadi saksi doa-doa yang kukirim untukmu. Kudoakan kau tetap dalam iman dan Islam. Kuharap kau belum lelah menyusuri jalan kebaikan yang seringkali terjal dan berbatu. Di antara banyak doa dan harapan, tentu saja yang paling penting adalah kau tetap ingat aku. Semoga diriku masih segar tersimpan dalam sel-sel otakmu agar kita dapat merayakan hari bahagia itu bersama.

Apa kabarmu sepuluh tahun kemudian, partner? Apakah kau masih belum bosan membaca dan menulis? Apakah kau telah mewujudkan impian pertamamu? Yes, your very first dream. Kau tak pernah bercerita kepada siapa pun, kecuali kepada diriku, apa impianmu. Namun, aku ingat kau pernah bercerita tentang seseorang yang langsung mengenali mimpimu saat pertama kali kalian bertemu. That day, I felt like he laid a piece of puzzle that completed the whole picture of me, you said excitedly. Entah di mana dia sekarang. Fisiknya hanya tinggal sebuah buku kirimannya yang kau simpan dengan baik. Aku mengulang kembali cerita ini agar ketika kita bertemu di hari kemudian itu kau telah menyelesaikan impianmu dengan sempurna. Mungkin kau dapat membubuhkan nama orang yang istimewa itu pada halaman muka impianmu. Indah sekali!

Tahun ini, di hari ulang tahun kita, seseorang telah membingkai aku dalam angannya. Lalu, dia lukiskan angannya itu dalam sebuah lukisan. Mungkin aku terlalu berhalusinasi, tetapi aku merasa melihat aura kebijakan dan kesabaran di sana. Mungkinkah itu dirimu, partner? Aku merasa engkaulah yang lebih pantas memiliki aura-aura kebaikan itu. Saat ini aku masih penuh angkara dan sering tergesa-gesa menyikapi sesuatu. Simpanlah aura itu, partner, agar ketika kelak kita bertemu dapat kau berikan kepadaku. Semoga.

Wish you lots of happiness. Now and then.

November Rain, 2020

Picture by Anisa Ayu Sagitasari Jatmiko

14 thoughts on “Happy Birthday, Partner!

Comments are closed.