Kidung Untuk Benur

Benur lobster (modifikasi dari ANTARA Foto/Ardiansyah. cnnindonesia.com)
Orang-orang pesisir berdendang suka ria
Menyambut kelahiranku di bawah bulan purnama
Layar-layar dikembangkan sauh diangkat
Mereka pergi menengokku buat memberi berkat
Sambil menitipkan impian-impian
Dalam kidung sederhana penuh pujian

Kidung orang-orang pesisir
Adalah alunan ombak yang membawa remah-remah makananku
Adalah desir angin yang mengusir para pemakanku
Adalah setiap cangkang yang terkelupas dari tubuhku
Adalah kesabaran dan kerinduan
Untuk bertemu kembali dengan mimpi-mimpi yang mereka titipkan

Pada suatu hari, aku tak mengerti
Kidung orang-orang pesisir berganti
Liriknya berubah asing
Louis Vuitton, Hermes, Rolex, dengan bau pesing
Ditambah coretan 1800 di tubuh kecilku yang membuatku malu
Pada Ibu yang melahirkanku

25 November 2020

Setelah berkutat dengan banyak ide tentang puisi, peristiwa OTT KPK menggerakkan tangan saya menulis baris-baris di atas. Entah apakah ini termasuk puisi satire atau tak ada gaya-gaya satirenya sama sekali, yang jelas tulisan ini sedikit melepas gundah gulana dan keprihatinan yang ada di hati. Masih banyak pertanyaan tersimpan dalam hati bila melihat atau mendengar kasus rasuah. Terutama pertanyaan kepada diri  “Apakah kamu juga begitu?”

Advertisement