Ayah- Bahasa Indonesia

Sumber : Gramedia

Finally, sudah lama sekali aku tidak melanjutkan Ketik di Ikatan Kata ini karena masih sibuk banget dengan urusan yang lain, seperti fokus kuliah, tugas, dan juga hal-hal penting yang aku kerjakan. Sampai sekarang ini aku masih berada di Ketik 9 dan belum naik ke ketik selanjutnya, baiklah daripada aku gabut mau nulis apa lagi di blog pribadi ku. Kalau begitu aku lanjutin Ketik 9 ini di Ikatan Kata.

Sudah lama sekali aku tidak baca novel lagi dan udah lama tidak mampir lagi ke toko buku untuk membeli novel dan buku lain. Berhubung di Ketik 9 ini tugasnya membaca novel, jadinya aku memutuskan untuk membaca sebuah novel karya Andrea Hirata yang berjudul Ayah. Namun novel ini bukan berbentuk novel fisik melainkan cuman novel Ayah yang berbentuk e-book. Jujur sih, sebenarnya aku tidak terlalu suka baca e-book gitu karena aku juga tidak kuat untuk membaca beberapa e-book sampai habis sehingga mata aku jadi gampang lelah dan merasa pusing banget akibat baca e-book terlalu lama meskipun baru mulai baca atau bacanya baru di tengah jalan.

Tapi mohon maaf nih, kayaknya tidak sempat membaca isi keseluruhan novel Ayah ini karena yaa itu sudah aku jelaskan di atas tadi, jadinya aku memutuskan untuk membaca beberapa satu bab yang aku baca di novel ini, Yaitu judulnya tentang Bahasa Indonesia.

Barusan aku sudah membaca isi bab ini dan menurut aku pribadi, tulisan karya Andrea Hirata ini begitu indah tulisannya cuman beberapa diksinya serta kalimat-kalimat kutipannya agak berat dan membuat aku masih gak paham dengan maksud isi cerita tersebut.

Cerita ini tuh kayak tentang seorang Ukun yang begitu mengerti Bahasa Indonesia dikarenakan Ukun itu berasal dari Belitong *kalau tidak salah. Hal itu membuat Ukun menjadi bingung saat di tes Bahasa Indonesianya sama si Tamat, hal itu membuat mereka belajar Bahasa Indonesia oleh Guru Bahasa Indonesia sekaligus wakil kelas mereka, Bu Norma. Bu Norma itu memberikan sebuah kamus Bahasa Indonesia kepada Ukun supaya Ukun bisa belajar Bahasa Indonesia dengan mahir, sejak itulah Ukun selalu membawa kamus itu untuk belajar dengan giat sehingga ia bisa berbahasa Indonesia dengan baik.

Kurang lebih deh ceritanya menurut aku yang sudah baca, tidak hanya tentang Bahasa Indonesia nya aja kok, di cerita ini juga kayak tentang wasiat keluarga yang entah aku masih belum paham dengan maksud cerita itu karena kalimat diksi ceritanya agak berat sehingga masih belum mengerti juga meskipun sudah di baca ulang. Tapi, aku salut banget untuk Andrea Hirata ini karena tulisannya keren banget dan membuat aku jadi iri membacanya, hehehe. Kalau mau buat novel karya Andrea itu harus benar-benar kuasai Bahasa Indonesia nya dengan luas serta juga harus memahami berbagai diksi dan tata kalimatnya, dan juga harus terus latihan nulis lagi supaya nulisnya semakin tajam dan terlihat mantap.

Well, itu saja deh dari review isi Novel Ayah berjudul Bahasa Indonesia, sampai jumpa di Ketik selanjutnya!

Advertisement

3 thoughts on “Ayah- Bahasa Indonesia

  1. Koreksi:
    1. Ayah- Bahasa Indonesia (Ayah – Bahasa Indonesia)
    2. Finally, well, revievw (cetak miring)
    3. Sudah lama sekali aku tidak baca Novel lagi dan udah lama tidak mampir lagi ke toko buku untuk membeli novel dan buku lain. (ganti dengan kalimat efektif dan Novel ganti ‘novel’)
    4. e-book (cetak miring)
    5. cuman (hanya)
    6. kayak (kayak)
    7. gak (tidak)
    Alya, untuk pos di Ikatan Kata cobalah belajar untuk menulis dengan kailmat yang benar. Bahasa gaul seperti ini tidak cocok. Kecuali ia masuk ke dalam kutipan kalimat langsung

    Like

Comments are closed.