Mengawali tulisan ini, membuatku terpaksa mengubek-ubek ingatan awal mula mengetahui tentang Ikatan Kata. Parahnya aku tidak ingat persis bagaimana.
Kata kuncinya “komentar” tapi tidak ingat komentar di mana. Aku cari dari postingan blog Oktober 2019, ternyata tidak ada. Postinganku juga adanya setelah tanggal 17 Oktober. Sepertinya, berawal ketika aku memberi komentar di postingan Pak Fahmi sang founder Ikatan Kata berjudul My Situation.
Lupa bagaimana persisnya, akhirnya aku buka juga postingan itu. Waktu aku meninggalkan komentar di sana, ditanya, “Tertarik ikut komunitas blogger nggak?”
Jawabanku, “Agak tertarik sih, tapi apa pantas? Aku kan orangnya timbul tenggelam. Timbulnya satu menit eh tenggelamnya ribuan jam …”
Dijawab, “Ya, terserah ito sih. Ha ha ha, your choice.”
Saat itu, sebenarnya aku memang agak tertarik tapi ragu dengan diri sendiri. Karena selama ini apa yang aku lakukan hanya sebatas menyenangkan hati, takutnya tidak bisa menjaga komitmen. Setelah dipikirkan lagi, aku memutuskan untuk mencoba. Masuk saja dulu, melihat-lihat situasi. Kalau kira-kira menyusahkan, ya ditinggalkan. Lagipula gratis koq, jadi aku tidak memiliki kerugian. Sebagai emak-emak, untung rugi begitu tetap harus dipikirkan.
Kemudian diarahkan ke link dan mengisi sesuai instruksi. Dimasukkan ke grup WhatsApp. Ternyata memang baru berdiri dengan anggota yang belum ada 20 orang. Tapi walaupun masih sedikit, komunitas melaksanakan komitmen sesuai dengan tujuan awal. Dan program pun langsung berjalan, itulah yang disebut tugas Ketik. Sampai saat ini sudah memasuki ketik 24.
Hari ini, 1 tahun sudah usia Ikatan Kata. Dalam rangka menyambut ulang tahun yang pertama ini, kemarin diselenggarakan challenge menulis selama 10 hari dengan tema yang ditentukan. Puji Tuhan, aku bisa mengikuti semua challenge termasuk tulisan ini sebagai challenge ke-10. Aku sih asyik-asyik saja dan merasa tertantang, walaupun kurang greget juga karena ternyata tidak banyak yang turut berpartisipasi. Yah, mungkin kesibukan atau alasan lain yang menjadi penyebabnya, entahlah.
Ikatan kata adalah komunitas pertama yang aku ikuti. Jadi aku tidak memiliki pengalaman lain terkait komunitas. Tapi sesuai dengan tujuan awal, menurutku komunitas ini sudah bagus. Cukup konsisten dalam hal kepenulisan dengan harapan para member tidak asal menulis tetapi menulis sesuai dengan kaidah. Tugas Ketik yang beragam juga menurutku layak dilanjutkan, karena itu membuat seseorang menjadi berusaha. Bisa jadi seseorang merasa tidak bisa membuat sebuah tulisan dan takut untuk mencoba. Tetapi dengan adanya tuntutan Ketik, pasti berusaha. Dan setelah tahu dirinya berhasil, hmm … tak terkatakan kepuasan yang memenuhi rongga jiwa. Aku sih begitu, tidak tahu kalau orang lain. Namun, secara logika, setiap orang pasti merasakan kepuasan tersendiri bila ternyata berhasil melakukan apa yang selama ini tidak berani dicoba.
Sejauh ini semua komunikasi terjalin dengan baik lewat Whatssap grup. Informasi juga cukup jelas dikomunikasikan di grup. Walaupun kita datang dari tingkatan usia yang berbeda tetapi tidak berpengaruh kepada keakraban yang terjalin. Sebagai founder, Pak Fahmi memang masih mendominasi terkait program dan kegiatan. Tapi sah-sah saja koq, karena sebelumnya diwacanakan terlebih dahulu di grup dan tetap menerima saran serta masukan dari anggota lain.
Mengenai peraturan yang terkadang dianggap memberatkan, misalnya tenggak waktu menulis yang bila tidak dipatuhi mempunyai dampak bisa keluar dari komunitas, menurutku itu sah saja. Apapun ceritanya, peraturan harus tetap ada supaya teratur. Sedangkan ada peraturan terkadang masih amburadul, apalagi kalau tidak ada.
Bagiku pribadi, Ikatan Kata cukup berperan membuat untuk menulis. Paling tidak untuk memenuhi Ketik yang akan jatuh tempo. Seperti jawaban ketika ditanya pertama kali, aku lebih sering tenggelam. Jadi dengan adanya tugas Ketik, aku bisa muncul dalam jangka waktu tertentu. Mungkin, karena selama ini menulis juga tergantung mood dan bisa dibilang hanya iseng, jadi perlu sesuatu semacam komunitas begini untuk membuatku menulis.
Rasanya, sampai di sini saja tulisan ini. Ulang tahun pertama, semoga diikuti dengan ulang tahun selanjutnya dan pencapaian-pencapaian yang lebih membanggakan.
Untuk menutup tulisan ini, aku menyelipkan lirik lagu “Selamat Ulang Tahun” dari Jamrud.
Hari ini, hari yang kau tunggu
Bertambah satu tahun, usiamu,
Bahagialah slalu
Yang kuberi, bukan jam dan cincin
Bukan seikat bunga, atau puisi,
Juga kalung hati
Maaf, bukannya pelit,
Atau nggak mau bermodal dikit
Yang ingin aku, beri padamu
Do’a s’tulus hati
Reff:
Smoga Tuhan, melindungi kamu
Serta tercapai semua angan dan cita citamu
Mudah mudahan diberi umur panjang
Sehat selama lamanya
(Selamat ulang tahun yaaa
Semoga panjang umur selalu)
Selamat Ulang tahun
Selamat Ulang tahun
Gassmom, 171020
Wah udah lama juga ternyata.
LikeLiked by 1 person
1 tahun,,,, dan Pak Guru belum bergabung juga he he he, padahal duluan diajak Khan, dibandingkan aku.
LikeLike
😀 iya sih, entahlah aku belum gabung juga
LikeLiked by 1 person
He he he, gimana baiknya saja😊
LikeLiked by 1 person
aku bingung ya dan tidak, he he
LikeLike