Satu Tahun Ikatan Kata

Definisi Ikatan Kata bagiku adalah obat kesepian. Persis seperti yang kutulis di sebuah tulisan di blog pribadi.

Pertama-tama, aku ingin kembali ke beberapa tahun silam, sebelum bertemu dengan Ikatan Kata. 😁 Tahun 2017 aku menulis seorang diri di blog pribadi. Sebulan kemudian ditemani seorang teman. Satu tahun berlalu, sang teman memutuskan rehat. Namun, sayangnya ia tidak pernah kembali. Saat kutanyakan, ia tidak punya keinginan untuk menulis blog lagi. Sedih karena tidak punya teman menulis lagi. Aku resmi menjadi solo blogger. Menulis sendiri, curhat sendiri. Terkadang ada pengunjung tak diundang yang selalu kusambut hangat. Beberapa di antaranya menjadi pengunjung tetap (sementara) dan menjadi teman mengobrol singkat di kolom komentar.

Namun, ada rumus yang berlaku di kehidupan ini: yang datang pasti akan pergi; dan selalu begitu. Seperti halnya pengunjung yang meninggalkan komentar.

Kupikir akan oke-oke saja jika sendirian di dunia blog. Toh, awal aku kemari justru mencari rasa sepi itu. Kabur dari hiruk-pikuk media sosial lain yang sudah ramai orang. Blog cenderung sepi, dan atas alasan itulah dulu aku memilihnya. Namun, setelah lama sendirian, ternyata aku tetap butuh yang namanya teman. Komunitas. Sayang, tidak mudah menemukan yang ideal.

Kemudian Ikatan Kata hadir sebagai jawaban kesepian. Mungkin karena ia terbentuk dari rasa resah yang kurasakan juga. Blog semakin lama semakin kehilangan peminatnya, baik pembaca maupun penulisnya. Harus diramaikan kembali! Walau sebenarnya keresahanku ini kontradiktif sekali dengan alasanku terjun ke dunia blog. Aku memilih blog karena sepi, tetapi juga ingin menarik orang-orang untuk turut ‘bermain’ di sini. Lucu ya. 🤣

Bagi seorang bloger, terkhusus diriku, Ikatan Kata adalah komunitas blog yang paling terbuka dengan anggota baru. Sebelum ini aku sudah pernah mencoba gabung tiga komunitas blog yang sudah punya nama. Namun, gayung tidak bersambut―entah tahapannya memang terlalu rumit, entah atmosfer komunitasnya belum cocok untukku. Tidak lama kemudian, hadirlah Ikatan Kata seperti oase di tengah padang pasir (halah, haha).

Kalau membicarakan komunitas ini, aku laling ingat aktivitas yang paling tersohor di tengah obrolan anggotanya. Apa lagi kalau bukan KETIK. Sebagai bloger, setiap tantangannya berguna untuk me-maintain kebiasaan menulis seorang bloger. Walaupun terkadang melihat banyaknya KETIK seperti dihantui mimpi buruk, manfaatnya tidak dapat kupungkiri. 😁

Setelah ini adalah bagian pestanya.

Selamat ulang tahun yang pertama untuk Ikatan Kata. Kalau umur manusia, satu tahun masih piyik banget ya, hahaha. Jujur, tidak terasa sudah satu tahun aku berada di komunitas ini. Menjadi saksi timbul-tenggelamnya anggota lain walau tentu saja saksi paling sahnya adalah Mas Fahmi, salah satu pencetus komunitas ini. Aku pun kadang masih timbul-tenggelam, tetapi masih berusaha semampuku untuk meraih batang kayu yang terapung.

Walaupun usia komunitasnya masih sangat muda, sanggup bertahan hingga satu tahun pertamanya adalah kabar baik. Semoga bisa terus bertahan hingga tahun-tahun berikutnya. Semakin banyak yang mengetahui komunitas ini. Semakin banyak pula yang bergabung karena, sungguh, akan lebih menyenangkan jika kita berjalan bersama. Mungkin ada yang ragu untuk gabung gara-gara ada KETIK, seperti yang salah seorang temanku akui? 😁 Tenang, kalian tidak akan KETIK sendirian. Aku pun di sini masih berjuang dan berusaha bertahan di tengah gempuran KETIK, hahaha.

Terima kasih sudah menjadi obat kesepian seorang Rifina yang tinggal di balik blog Rufindhi. Menjadi jawaban di tengah sebuah keresahan para bloger. Terkhusus Mas Fahmi (@ishfah7) serta MasHP (@1405rt) yang menjawab keresahan itu dan tidak menjadikannya sekedar wacana belaka.

Panjang umur, Ikatan Kata! Semoga satu tahun ini turut menjadi pengingat agar senantiasa memberi inspirasi dan kebermanfaatan. 🎉

Salam dari Depok, Jawa Barat.

rufindhi

Advertisement

2 thoughts on “Satu Tahun Ikatan Kata

Comments are closed.