dulu banyak kita perbincangkan tentang gemah ripah tanah tumpah darah begitu mudah tumbuh sembarang tanaman kemakmuran yang banyak diharapkan juga seringkali digaungkan tentang swasembada pangan sekaligus tantangan masa depan dulu banyak kita diskusikan sembari menunggu perkuliahan ketimpangan yang mulai kelihatan mungkin otak kita semakin berkembang mungkin jiwa kita sedang berjuang mengenal apa itu sejatinya kehidupan tak sekedar tengadahkan tangan dulu banyak kita perdebatkan compang campingnya pendapatan saling tuding pekerja dan pengelola mana lebih berjaya, toh sama saja sejatinya saling membutuhkan kenapa saling meributkan dulu banyak kita selipkan di jalanan, serasa begitu gagah memperjuangkan masa depan padahal swasembada telah tenggelam sepertinya pemegang negeri berganti haluan mungkin lupa pertanian penopang utama kehidupan, swasembada kian tenggelam kini, kawan-kawan kembali ke jalan mengurusi buruh yang kian terampas hak-hak dasar yang kian terbakar begitu mudah dihanguskan harapan sejahtera demi kemudahan investasi besar-besaran untuk siapa gerangan gemah ripah yang dulu digaungkan kampungmanis, 7 oct 2020
Dulu Banyak Kita
8 thoughts on “Dulu Banyak Kita”
Comments are closed.
Mantap Pak.
Gemah Ripah loh jinawi. Awalnya aku mau pakai kata kunci ini juga, mau buat puisi dengan Rima H.
Tapi aku berubah pikiran, karna sepertinya kalau itu yg kulanjutkan akan ada sesuatu.
Satu hal beberapa waktu yg lalu membuatku ingin menulis yang lain.
LikeLiked by 1 person
Kita tuliskan yg nyaman menurut kita, akan lebih bagus
LikeLiked by 1 person
Betul Pak
LikeLiked by 1 person
Gemah ripah loh jinawi toto tentrem raharjo. Cita-cita sepanjang masa ini Pak. Entah kapan akan sampai di sana, paling tidak kita selalu memiliki dan tak bosan memupuk harapan.
Semoga anak cucu kita sempat mengalami masa-masa yang Indonesia impikan.
Apik puisinya.
😀
LikeLiked by 1 person
Makasih mas, coretan coretan sambil mengurai kenangan, kita pernah swasembada pangan, tapi hanya sebentar
LikeLiked by 1 person
Mantap ini, bisa dilirik sama para elit nasional ini. XD
LikeLiked by 1 person
Ah biasa saja, ga yakin beliau beliau mau baca recehan begini
LikeLiked by 1 person