Tujuh Sahabat Yang Berpengaruh Dalam Hidup

Ketika aku harus mengangkat sebuah tema dari ikatan kata bagaimana aku bisa menceritakan tujuh sahabat yang berpengaruh dalam hidupku. Sejujurnya hal yang mendorong semangat hidupku yang pertama adalah jelas datangnya dari keluarga. Keluarga menjadi sesuatu yang memiliki nilai khusus dalam mencapai semangat hidup.  Hal itu sudah tidak terherankan, karena bukan hanya aku satu-satunya yang berpikir demikian.

Keluarga itu sudah seperti harta yang berharga. Selalu ada dalam suka maupun duka. Orang terdekat dalam lingkaran kehidupan kita. Walaupun di dalamnya tak selalu sempurna, tapi merekalah yang paling utama.

Tapi lain daripada itu tujuanku di sini adalah ingin mengenalkan tujuh sekawan yang juga memiliki nilai penting dalam hidupku. Orang-orang yang selalu berada dalam lingkaran proses hidupku menuju perubahan dan perkembangan. Setiap diantaranya tentu memiliki pesan dan kesan yang berbeda-beda. Baiklah, ini dia urutannya.

  1. Namanya Ferdiansyah. Aku kenal sejak aku duduk di bangku SMA dan satu kelas dengannya. Ia adalah laki-laki yang sangat humoris. Humornya selalu membuat suasana kelas pecah. Orang-orang sangat senang dengan sikapnya yang juga ramah dan gemar membantu teman-temannya. Mungkin itu kenapa aku selalu ingin ada di sampingnya. Pertama kenal aku sudah bisa tau bahwa ia adalah laki-laki yang baik, hingga pada akhirnya ia menjadi sosok yang begitu spesial bagiku. Hampir setiap hari kami berbagi cerita apa saja. Banyak hal kebaikan yang ia berikan kepadaku. Ia selalu menjadi yang paling depan ketika ada seseorang yang berani menyakitiku. Hampir setiap waktu kita selalu meluangkan waktu untuk bertemu. Entah ia yang berkunjung ke rumah atau terkadang juga aku. Aku pikir kami berdua seperti sudah saling terikat, sama-sama saling membutuhkan. Entah terlalu banyak kisah cerita yang panjang dan rumit untuk akhir-akhir ini. Perasaan yang marah sedang berkecamuk di hatinya karena sikap buruk-ku. Tapi inilah sosok teman pertama yang berpengaruh besar dalam hidupku.
  2. Taufik Nur rohim. Aku mengenalnya sejak kami duduk di bangku SMP kelas 9. Memang pada saat itu aku termasuk perempuan yang jarang memiliki teman perempuan, bukan karena pemilih namun rasa nyaman ketika bercengkrama dengannya adalah rasa syukurku karena memiliki orang yang satu frekuensi. Bisa dikatakan ini hanyalah kebetulan tapi tidak dari tuhan yang memang dengan sengaja menghadirkan teman baik sepertinya untuk aku. Persahabatan kami masih terjalin sampai sekarang. Walau di masa SMA dan kuliah kita memiliki sejarah yang berbeda. Beruntungnya kita berdua selalu menanamkan baiknya sebuah persahabatan. Ia masih sering berkunjung ke rumah. Rasanya setiap bersamanya topik untuk berbagi cerita selalu ada. Aku sungguh menyayanginya. Sikapnya begitu sederhana. Banyak suka dan duka yang kita lakukan bersama-sama. Ia juga sama seperti Ferdi yang pasti marah jika melihat aku sakit. Aku bertemu dengan dua teman lelaki yang hebat. Bedanya Topik kawan semasa aku SMP dan Ferdi kawan semasa aku SMA.
  3. Namanya Zahra, Panggilan sayangnya Yaya. Ia adalah perempuan cantik yang selalu membuat jatuh hati para lelaki. Karena parasnya begitu mempesona, sehingga kalau aku ditanya aku pun juga suka dia. Memang Yaya adalah wanita yang baik bukan sekadar parasnya yang cantik. Banyak kelebihan yang Tuhan kasih untuknya. Sehingga perasaan bersyukur aku juga ketika dipertemukan sahabat sebaik dan secantik dirinya. Yaya selalu menjadi pendengar setiap masalahku. Terutama untuk urusan hati. Alasan mengapa dia menjadi daftar orang yang berpengaruh dalam hidupku karena ia mengetahui banyak hal yang tidak orang tau tentang diriku. Ia adalah seseorang yang mampu menerima apapun aku.
  4. Namanya Elma, aku memanggilnya Mael. Ia kawanku semasa SMP hingga sekarang. Aku bingung mengurai kata. Sudah lama tidak bertemu dengannya, hanya berjumpa online. Aku menyadari kesibukannya sekarang dan jarak rumah kita yang cukup jauh. Kita memang tidak berinteraksi secara konsisten yang dilakukan setiap hari. Tapi kita menanamkan rasa saling percaya. Kita tau bahwa kita adalah teman baik yang suatu saat pasti akan saling membutuhkan entah kapan. Sampai saat ini kami saling merindukan dari kejauhan.
  5. Namanya Laeli, aku biasa memanggilnya Lele. Lele adalah kawan baikku di bangku kuliah. Kita berdua satu jurusan. Sampai saat ini masih menjadi teman seperjuangan hingga titik darah penghabisan. Lebay bukan, tapi itulah kenyataan. Lele selalu menjadi ruang tempat untuk aku berbagi cerita, berkeluh kesah bersama. Banyak hal yang sering kita lakukan sama-sama. Belum lama ini aku dan dia melakukan sebuah pementasan drama. Aku senang melakukan kegiatan apapun di perkuliahan bersamanya. Banyak hal yang aku rindukan belakangan ini. Akibat pandemi, perkuliahan menerapkan pembelajaran jarak jauh sehingga sulitnya kami berdua untuk bertemu. Letak rumahnya yang cukup jauh akhirnya interaksi kami hanya sebatas virtual saja.
  6. Namanya Ponco teman baikku di kampus, sama seperti Lele dia satu-satunya laki-laki di kampus yang dekat denganku. Sejak pertama masuk kuliah aku merasa punya keterikatan dengannya soal apa saja. Ternyata benar kita berdua saling terhubung terkait banyak hal. Dia berbeda dengan laki-laki kebanyakan, ia adalah tipe orang yang cuek tapi juga manis. Di kampus ia menjual buku-buku sastra. Banyak mahasiswa membeli buku darinya dan dosenpun juga membeli buku-bukunya. Aku bangga dengan usahanya. Ia adalah laki-laki pekerja keras. Hal yang mempengaruhi hidupku adalah ketika kehadirannya yang selalu mendukung dari segi apapun terutama dalam proses kuliah sekarang. Kadang ketika aku tau ia merasa bosan kami berdua pasti menghabiskan waktu dirumahnya. Bercengkrama, atau menemaninya berdagang di warung kopi milik ibunya.
  7. Namanya Elly aku biasa memanggilnya meti, dia perempuan lebih tua dua tahun dariku. Ia mengajar bahasa Inggris di sekolah dasar. Meti memiliki nilai penting dalam hidupku. Meti adalah kakak paling muda di rumah. Mengapa ia masuk dalam daftar pertemanan yang berpengaruh dalam hidupku karena kedekatanku dengannya melebihi hubungan antara kakak dan adik tapi sudah seperti sahabat sendiri. Ia selalu mendengarkan keluh kesahku. Ia sering marah dan mengkritik aku. Tapi sikapnya seperti itu tidak semata-mata marah atau membenci. Kritiknya selalu mengubah langkahku untuk terus maju dan terus semangat. Ya, aku sungguh menyayanginya.

Itulah tujuh kawan yang memiliki pengaruh dalam hidupku. Bukan berarti diluar dari daftar ini adalah-kawanku yang buruk. Hanya saja daftar nama di atas adalah daftar orang-orang yang selalu ada untukku. Aku memiliki banyak teman yang baik. Aku sangat mensyukuri nikmat yang Allah berikan. Dipertemukan oleh sosok teman yang bisa membawa pada hal-hal kebaikan.

Aku menghargai setiap pertemuan, aku juga mensyukuri setiap pertemanan. Karena aku tau bahwa akan ada masanya untuk meninggalkan dan ditinggalkan. Akan datang masanya rindu pada orang-orang dulu. Selagi mereka ada untukku aku harus mensyukuri nikmat itu. Mungkin itu adalah salah satu cara agar tetap menjadi sosok teman yang baik.

Advertisement

4 thoughts on “Tujuh Sahabat Yang Berpengaruh Dalam Hidup

Comments are closed.