Basa Basi Preposisi

Hai guys! Aku kembali di sini, untuk melanjutkan progress KETIK yang bahkan belum mencapai setengah dari total seluruhnya. Sad 😥 Tulisan kali ini dikhususkan untuk mengandung beberapa unsur preposisi yang telah ditentukan. Kalian bisa mempelajarinya langsung di sini. Selamat menikmati basa dan basi, Let’s check it out!

Sebuah karya akan semakin lezat untuk dinikmati apabila penyajiannya sesuai dengan resep yang sudah tertera dalam panduannya. Begitu pun tulisan, ia memiliki beberapa kaidah yang harus terealisasi di dalamnya. Kaidah yang telah ada jauh sebelum aku dilahirkan. Salah satu di antaranya, menempatkan preposisi sesuai dengan kegunaannya. Tulisan akan semakin enak dibaca dan mudah dipahami bila ia sesuai dengan kaidah penulisan bukan? Di antara semua sahabat Pengikat Kata, satu-satunya orang yang paling jeli terhadap hal ini adalah Ka Fahmi. Dengan ketelitian dan kehati-hatiannya yang super duper ajaib, ia dapat menemukan kesalahan sekecil apa pun dalam sebuah tulisan. Bagai mencari jarum di dalam tumpukan jerami, begitulah aku menyebutnya.

Perjalanan awalku menemukan Ikatan Kata bermula saat jari-jemariku tak sadar telah bertandang ke Blog milik Ka Frida. Aku selalu suka dengan gaya yang digunakan olehnya saat menulis. Kaidah penulisan, penempatan tanda baca yang tepat, dan bahasa yang mudah dipahami merupakan beberapa hal yang membuatku menyukai tulisannya. Ia merupakan orang kedua yang membuatku candu untuk menyambangi jejak ceritanya setelah Ka Fahmi. Tentunya sebelum aku mengenal tulisan para pengikat kata yang lain. Karena setelah mengenal mereka, aku bagai dihadapkan oleh pelbagai macam nuansa warna yang menghiasi dunia tulis-menulis. Kupikir, ini akan menjadi tulisanku yang berisi tentang Ikatan Kata untuk kesekian kalinya. Aku sangat bersyukur atas anugerah-Nya yang telah mengutus kalian ke dalam hidupku yang fana ini. Hidup yang membawaku pada sebuah permainan yang sungguh identik dengan kelalaian, lantas membantingku keras pada kenyataan hingga lupa apa tujuan diciptakan.

Keputusanku untuk menjadi seorang blogger membuat ketertarikanku terhadap tulisan tumbuh dengan sangat pesat. Walaupun tulisanku masih jauh dari kata ‘sempurna‘ -karena memang tak ada yang sempurna di dunia fana ini- aku telah menjadikannya salah satu dari rentetan rutinitas wajibku. Selain menulis aku juga gemar membaca, bahkan sejak kedua kaki mungilku dapat berdiri dengan kokoh. Meskipun tak paham dengan apa yang kubaca, buku sudah menjadi teman akrabku saat itu. Mungkin Sang Pencipta Alam Semesta ini telah memberikan ilham-Nya padaku untuk mencintai buku di usiaku yang terhitung belia. Setiap gerombolan huruf yang tertangkap oleh pandanganku, dengan segera bertransmisi ke setiap sel yang ada di dalam aliran darahku lantas diterjemahkan menjadi sebuah kata. Tahukah kalian tulisan berjalan yang ada di layar TV? –aku tak tahu apa namanya hehe– Deretan huruf berjalan itu selalu menjadi favoritku ketika ayah dan ibu asik menelan mentah-mentah berita yang dipaparkan oleh para wartawan kurang kerjaan. Haha oops 😀

Baiklah, sang surya telah pulang ke peraduannya. Waktunya aku menamatkan basa dan basi ini. Rasanya detik terlalu cepat menjelma menit. Ia akan terus berlari sekalipun kamu berlutut memohon padanya untuk berhenti. Senja yang datang hanya sekejap mata, namun dirindukan kehadirannya. Aku pun seperti itu, singgah dalam jejakmu sebagai seorang tamu. Yang cepat atau lambat, pasti kembali ke pangkuan-Nya, Sang Pencipta Dunia yang fana.

Advertisement

14 thoughts on “Basa Basi Preposisi

Comments are closed.