Surat Untuk Gassmom 2030

Hallo diriku …
Wow, ini sesuatu. Aku menulis surat ini kepadamu, diriku di masa depan. Ya, diriku pada tahun 2030.

Apa kabarmu?
Harapan terbesarku, kamu masih sehat, kuat, energik dan semakin cantik … ops, bisa ya semakin tua semakin cantik? Bisa saja, banyak koq mereka-mereka yang semakin tua semakin cantik. Tapi bagaimanapun, cantik fisik itu relatif. Apalagi untuk fisik aku meragukan itu, gimana mau cantik kalau tak pernah perawatan dan memberi waktu untuk memanjakan diri? Jadi yang paling utama, harapanku hatimu semakin dan semakin cantik.

10 tahun dari sekarang, berarti usia setengah abad. Aku penasaran lho dengan apa yang sudah kamu capai saat itu. Aku tahu selama ini kamu nampak tenang seolah tanpa ambisi. Tapi aku tahu bagaimana kamu memendam banyak mimpi. Bermimpi, berdoa dan kemudian kamu menyimpannya di kedalaman hati sembari berkata, “Sabar Sondang, ada waktunya, semua akan indah pada waktunya. Kalau Tuhan berkenan, semua akan diberikan pada waktu yang tepat. Tak perlu kamu susah memikirkan apa dan bagaimana. Hanya, bersabarlah.”

Dan semoga dalam kurun waktu 10 tahun, mimpi demi mimpi pun terkabul.

Oh, ya bagaimana dengan anak-anak? Harapanku semua baik-baik dalam sekolah dan kehidupan. Aku tahu kebahagiaan terbesarmu hanya mereka. Harapan dan doamu begitu besar untuk mereka. Semoga segala doa dan harapan berkenan kepada Tuhan. Mereka diberkati dan menjadi berkat di manapun mereka berada.

Usia setengah abad, katanya itu masa manusia sudah harus semakin mendekatkan diri kepada Sang Kuasa. Jadi … bagaimana dengan dirimu? Sudah aktif nggak di kegiatan gereja atau masih seperti saat ini? Mencari pemuasan diri tanpa terlibat lebih jauh. Itu memang hak masing-masing untuk terjun langsung atau bagaimana. Hanya aku penasaran, apakah semakin menua dirimu semakin berbaur atau tetap begitu saja. Karena bagaimanapun setiap orang berhak menentukan apa yang membuat nyaman. Yang pasti aku berharap, dirimu tetap menjadi dirimu tanpa harus ikut-ikutan. Selalu lakukan apa yang bisa membuat bahagia, kita harus tetap sepakat untuk hal itu.

Oke diriku, aku tulis surat ini untukmu di masa depan dengan harapan kamu akan membaca dan menjawab setiap penasaran yang aku utarakan. Jadi, sehat dan bahagialah selalu supaya tahun 2030 kita membuat surat yang sama untuk kita yang berada pada tahun 2040. Oke, sepakat?

Oke deh, tak perlu panjang lebar lagi. Aku sudahi surat ini sampai di sini. Sukses selalu untuk kita. Jangan lupa bahagia.

Syalom, Tuhan memberkati.

–Gassmom-
Pematangsiantar, 05 Maret 2020

Pict. Pribadi