Posted on by Fahmi Ishfah

Klik : Halaman Berikutnya
Advertisement
Yuk share pos ini!
- Click to print (Opens in new window)
- Click to email a link to a friend (Opens in new window)
- Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
- Click to share on Twitter (Opens in new window)
- Click to share on Facebook (Opens in new window)
- Click to share on Reddit (Opens in new window)
- Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
- Click to share on Pinterest (Opens in new window)
- Click to share on Tumblr (Opens in new window)
- Click to share on Pocket (Opens in new window)
- Click to share on Telegram (Opens in new window)
- Click to share on Skype (Opens in new window)
Ahaaaiii… romantianyaaah…
😁👍
LikeLike
Baca sampai tuntas ya
LikeLiked by 1 person
Tuntas dong, Kang.
LikeLike
Nuhun
LikeLike
Noveletnya bagus ya…,,,
Pasti yang nulis ini gemar baca Novel Andrea Hirata,,, jadi suka menjelaskan segala sesuatunya.😀😀🤔🤭😘
LikeLike
Haha…
Btw sudah di-share ke mana saja?
LikeLiked by 1 person
Ha ha ha,,, RHS alias ….🏃🏃🏃
LikeLike
Btw, aku lupa novel apa itu tapi sepertinya kita pernah membahas itu entah dimana. Novel terjemahan, sudah ada filmnya juga. Yang tokoh utamanya laki² tapi bodoh tapi selalu terjadi sesuatu tang di luar dugaan yang bahkan dia sendiri tidak mengerti bagaimana orang sampai tepuk tangan karena dia. Di rumah ada sih bukunya. Tapi lupa judulnya🤔🤔
LikeLike
Clue masih kurang spesifik mom
aku belum ngeh
LikeLiked by 1 person
Aku baru ingat. Novel Forrest Gump?
Pernah baca?
LikeLike
Kalau novelnya belum pernah tetapi kalau film Forrest Gump yang dibintangi Tom Hank sudah sering aku tonton
kenapa tiba-tiba teringat Forrest Gump?
LikeLiked by 1 person
Cara berceritanya agak mirip dengan novel itu, mengingatkan aku dengan novel itu. Seingatku sih begitu. Tapi nantilah, kalau sempat aku baca ulang lagi. Karena bacanya sudah lama,,, sdh lebih 10 tahun yg lalu sepertinya.
LikeLike
Wow disandingkan dengan itu.
Keren.
LikeLiked by 1 person
😁😁🤭
LikeLike
Pas baca ending-nya, aku langsung membatin, “Eaaaa.” 😂 Ceritanya anak muda banget yaa. Kayak yang di novel-novel young adult gitu. Btw, ending mozaik 1-nya mengingatkanku pada video clip musik lagu terbarunya Armada, hehe.
Hanya saran dari opini pribadiku, paragraf pertama cerita sebenarnya dihilangkan juga nggak mengganggu alur cerita. Kalau mau, langsung dibuka sama sesuatu yang menggebrak gitu biar menggugah penasaran. Misalnya, “Pagi ini aku seminar skripsi, tapi nyaris bangun kesiangan.” (ini contoh yang nggak uwow juga sih, hahaha). Detail kenapa dia kesiangan bolehlah dijabarkan setelahnya.
Kalau koreksi teknis sih paling detail kecil yang luput aja, kayak kurang tanda titik (dan ehm cukup banyak hehe), tanda baca di dialog tag, kata asing belum dimiringkan, -lah yang terpisah, dsb. 😀
LikeLike
Awalnya begitu tapi karena ada yang protes kalau paragraf pertamanya kurang wow maka diedit lagi.
Ya, terinpirasi dari lagu Armada.
Siap nanti dikoreksi lagi
Btw, hal apa yang paling berkesan atau masih teringat setelah membacanya?
LikeLiked by 1 person
Oh, really? Aku belum baca yang sebelum di-edit sih, jadi nggak punya perbandingan. 🤔
Karena ini cerpen dan bukan untuk lomba, itu nggak jadi masalah besar sih, hahaha. Tapi tetep jadi catatan aja untuk semuanya. Kalau nulis untuk tujuan yang serius, misalnya lomba/penerbit, opening pagi-hari-datang-aduh-aku-kesiangan itu kemungkinan besar bakal di-skip sama editor/juri sih, jadi sebaiknya dihindari. 😁 Ini hasil pembelajaranku yang udah sering kalah lomba cerpen, hehe.
Yang teringat? Dosennya bilang, “sampah.” Jleb-nya sampai ke hati :”) Jangan2 dari kisah nyata?
LikeLike
Ok Rifi. Nanti diperbaiki lg.
Kritik dan saran dari novelis tentu sangat kamo harapkan.
LikeLike
Hahaha. Kadang sebutan novelis/penulis itu jadi beban tersendiri karena kesannya hebat, sedangkan kapasitasku belum sehebat itu. 😅
LikeLike
Tapi Rifi memang lebih hebat daripada aku dalam hal itu
LikeLike
Sudah sudah. 😂
LikeLike
Hidungnya terbang
LikeLike
Aku baru selesai baca. Fokus sama pemeran cowoknya, sama nama suamiku 🤣🤣🤣
Congrats tim Alinea 🌷
LikeLike
Jadia apakah suami bubid itu Your Number One?
Btw, hal apa yang paling diingat dari cerita ini?
LikeLike
Nama ajah yang sama yah 😆
Oh iya di bagian ini:
Wan mengangguk. Dia menutup laptop, mengambil tas dan memasukannya.
“Biar kubawa laptopmu.”
Wan melihat tasku yang lain berisi draft skripsi, map plastik, make up dan barang lainnya. Aku baru sadar kenapa bawa barang sebanyak itu.
Ini sebenarnya bentuk perhatian kecil yang bisa bikin perempuan merasa dihargai. Sepele tapi, sweet gitu deh. Heheheh.
LikeLike
Yang nulisnya peka ya
Haha..
LikeLike
Ciieee ciiee yang peka 🤣🤣
LikeLike
Siapa ya
LikeLike
Entahlah
LikeLike
Ayo bubid, kapan mau lanching hasil tulisan Tim Distikon?
LikeLike
Kapan kapan ya
LikeLike
Ok ok
LikeLike