BTS 5 – Majas Pertentangan, Sindiran dan Penegasan

Melanjutkan pembahasan pada pos BTS 3 – Majas Perbandingan, sekarang kita bahas 3 jenis majas berikutnya. Masih mengambil karakter Rangga dan Cinta sebagai contoh, mari kita pelajari bersama.

MAJAS PERTENTANGAN

Sesuai dengan namanya, Majas pertentangan artinya menggambarkan sesuatu yang berlawanan dengan yang lainnya.

Paradoks

Majas ini terlihat seolah-olah ada pertentangan atau majas yang antar bagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan.

Contoh :

Pernahkah kamu merasakan sepi dalam keramaian? Sekarang aku sedang merasakannya. Aneh memang. Aku sedang berada di kerumunan banyak orang tetapi hatiku kesepian. Sudah 7 purnama aku tidak berjumpa dengannya.

Antitesis

Majas pertentangan yang menggunakan paduan kata yang berlawanan arti.

Contoh :

Banyak sekali orang di acara Jak Cloth tahun ini. Tua-muda, besar-kecil, remaja-dewasa, laki-perempuan, semuanya tumplek blek ada di sini. Acara semakin meriah dengan kedatangan Band Geisha.

Kontradiksio Interminis

Majas yang memperlihatkan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang sudah dikatakan semula. Apa yang sudah dikatakan, disangkal lagi oleh ucapan kemudian.

Contoh :

Kamu memang selalu menepati janji, Cinta. Semua teman mengatakan kamu yang terbaik memegang janji. Semuanya. Tetapi sepertinya hanya akulah pengecualianmu. Kau berjanji bertemu dengan keluargaku kemarin malam. Tapi kau tidak datang.

MAJAS SINDIRAN

Majas Sindiran bermakna menyindir sesuatu dengan kebalikannya.

Ironi

Majas ironi adalah majas sindiran yang menyatakan sebaliknya dari apa yang sebenarnya dengan maksud untuk menyindir seseorang.

Contoh :

Aku mah apa atuh. Cuma anak baru di perusahaan ini. Gak tahu apa-apa.

Sinisme

Majas sinisme yaitu majas sindiran yang menggunakan kata-kata sebaliknya, seperti ironi tetapi kasar.

Contoh :

Sebaiknya kamu pergi dari sini. Aku tak ingin melihatmu lagi. Telingaku sudah panas mendengar semua ocehanmu itu.

Sarkasme

Majas sarkasme ialah majas sindiran yang sangat kasar dan menyakitkan.

Contoh :

Dasar bebek! Bicaranya nyerocos terus dari tadi nggak ada berhentinya. Kamu bisa gak sih dengerin omonganku dulu. Jangan ngomong terus.

MAJAS PENEGASAN

Seperti namanya, majas ini bermakna menegaskan sesuatu sehingga lebih jelas.

Pleonasme

Majas pleonasme yaitu majas yang menggunakan sepatah kata yang sebenarnya tidak perlu dikatakan lagi.

Contoh :

Cepat kamu masuk ke dalam rumah, Cinta. Hujannya makin lebat.

Tautologi

Majas Tautologi yaitu pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya.

Contoh :

Kamu yang tampan, rupawan, memesona dan menakjubkan. Cepatlah datang kemari. Aku kangen kamu, sayang.

Repetisi

Majas repetisi yaitu majas yang melukiskan sesuatu dengan mengulang kata atau beberapa kata berkali-kali.

Contoh :

Hidup ini penuh perjuangan. Hidup tidaklah mudah. Hidup juga tidak susah. Hidup adalah bagaimana cara kita menjalaninya. Hidup adalah cerita tentang kita yang berani menghadapi semua masalah dan rintangan. Dan hidupku tidaklah bisa disebut hidup jika tidak sempurna. Hidupku akan lengkap jika kamu selalu bersamaku.

Paralelisme

Majas paralelisme hampir sama dengan majas repetisi, tetapi lebih banyak dipakai dalam puisi. Paralelisme dibagi menjadi dua, yaitu anafora dan epifora. Anafora ialah pengulang kata atau frase yang terdapat di awal kalimat. Epifora ialah pengulangan kata atau frase yang terdapat di akhir kalimat.

Contoh Anafora :

Matahari itu selalu bersinar tanpa henti

Matahari tidak pernah meminta sinarnya kembali

Matahari aku adalah dirimu, senantiasa menyinari hati

Contoh Epifora :

Jika kamu sedih, maka datanglah kepadaku

Jika kamu kesepian, maka datanglah kepadaku

Jika kamu butuh sandaran, maka datanglah kepadaku

Klimaks

Majas klimaks ialah majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut dengan menggunakan urutan kata yang makin lama, makin memuncak pengertiannya.

Contoh :

Aku tertegun melihatnya. Satu kata yang cocok untuk dia adalah memesona. Kakinya jenjang, putih, pinggulnya indah, perutnya rata, dadanya besar, senyumnya melenakan, bibirnya tipis, pipinya merah merona, matanya jernih dan bercahaya, rambutnya panjang dan terurai. Kamu laksana bidadari, sayang. I love you.

Anti Klimaks

Majas anti klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut dengan menggunakan urutan kata-kata yang makin lama bertambah lemah pengertiannya.

Contoh :

Jangankan pesawat terbang, kapal pesiar atau mobil mewah, sepeda motor pun aku tak punya.

Okupasi

Majas okupasi adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan bantahan, tetapi kemudian diberi penjelasan atau diakhiri dengan kesimpulan.

Contoh :

Rangga, apa yang telah kamu lakukan pada saya itu, jahat! Tetapi sekarang aku tidak bisa membohongi diri dan menyangkal bahwa kehadiranmu jualah yang telah mengobati rinduku. Kamu jahat dan manis dalam waktu yang bersamaan.

###

Yuk belajar tentang sastra lainnya di sini.

Advertisement