Tuhan selalu menghitung, dan suatu ketika, Tuhan akan berhenti menghitung.
Kalimat ini ditemukan beberapa kali dalam novel Ayah karangan penulis kondang Andrea Hirata. Demikian juga di bab berjudul Konfigurasi ini, kalimat ini muncul kembali diiringi satu kalimat lagi,
inilah saatnya suatu ketika itu.
Ini senada dengan kata-kata yang sering diucapkan dalam khotbah para pendeta. Waktu Tuhan selalu yang terbaik, akan tiba waktunya bagi waktu Tuhan. Tiada yang mustahil bagi orang percaya selama kita tetap berdoa dan berserah.
Dan sepertinya, hal itu juga yang terjadi dalam kehidupan Sabari. Memendam rasa selama 11 tahun, jangankan berbalas rasa bahkan dipandang pun tidak. Hanya jijik dan benci yang diperoleh dari sang pujaan hati, Marlena yang molek nan jelita si pemilik mata bak Purnama Kedua Belas.
Siapa yang akan menyangka ternyata waktu membuat cinta luar biasa yang ada selama ini akhirnya akan berlabuh ke orangnya langsung.
Pengorbanan atau mengorbankan diri demi sebuah cinta pun dilakoni. Yah, Sabari menumbalkan dirinya sendiri untuk menyelamatkan situasi.
Apa yang menimpa Marlena dituturkan Andrea Hirata dengan halus tanpa menggunakan kata-kata gamblang tapi bisa dimengerti oleh pembaca yang sudah cukup umur. Ya, harus cukup umur karena kalau belum cukup umur mungkin banyak hal yang tidak dapat dimengerti dari novel ini.
Dan tokoh Sabari juga membuat hal ini semakin membingungkan untuk dimengerti dengan konfigurasi yang dia buat. Mimpi percakapan dengan kambing, mengawinkan kambing, menyampaikan pesan pada orang pertama, orang kedua dan seterusnya. Untung sasaran utama bisa mengerti dan akhirnya menetapkan pilihan pada pilihan yang sangat sulit.
Aku memilih bab berjudul Konfigurasi ini menjadi bab yang aku ulas dalam rangka tugas #ketik9 Komunitas Ikatan Kata karena pesan menarik yang aku lihat. Bahwa akan tiba waktunya bagi orang yang sabar dan tulus. Pada awalnya aku ingin mengulas tentang bagaimana Sabari menjadi sumber inspirasi bagi Izmi tanpa pernah dia ketahui, sebagai dorongan bagi setiap orang bahwa siapapun dapat menjadi sumber inspirasi. Tetapi setelah membaca bab ini, akhirnya aku memutuskan bahwa bab ini saja yang aku ulas untuk menuntaskan tugas #ketik9 tersebut.
Pertama membaca novel Ayah ini, kesan pertamaku adalah si pengarang terlalu boros dalam diksi, terlalu melambai, kata orang yang lebih suka to the point. Tetapi setelah membaca lebih lanjut ternyata itu adalah kehebatannya. Pemakaian diksi yang berlebihan tidak membuat cerita menjadi bertele-tele bahkan mengambang tetapi sebaliknya kita punya kesempatan berimajinasi dengan suasana dalam novel. Seperti halnya pada paragraf terakhir Konfigurasi ini. Bila membacanya dengan serius kita seolah menonton drama korea dengan genre komedi romantis yang menggambarkan bahwa alam pun menunjukkan reaksi terhadap apa yang terjadi.
Si sulung angin mengarak si bungsu awan ke timur. Awan mengambang dan mengintip ke dapur rumah Markoni melalui terali jendela. Awan takjub melihat seorang lelaki yang mencintai perempuan di seberang meja itu lebih dari apapun di dunia ini, sedangkan perempuan itu membenci lelaki itu, lebih dari apapun di dunia ini, dan mereka akan segera menikah. Cinta sungguh, sungguh ajaib.
Yah, cinta memang ajaib. Cinta itu bahkan mengalahkan waktu dan perbedaan. Cinta itu telah sampai kepada pemiliknya kini. Bab ini memberikan pesan bahwa keajaiban cinta itu ada, buah kesabaran dan penantian itu ada. Cinta itu juga rela berkorban untuk orang yang dicintai.
–Gassmom-
Pematangsiantar, 30 Des 2019
Cinta Sabar memang ajaib. Seperti Cinta Habiebie terhadap Ainun. Tak terpisahkan oleh waktu dan tempat.
Selamat, Ito. Sudah lega pastinya ya. Setelah menyelesaikan ketik demi ketik. Tak ada yang sia2 dari sebuah perjuangan. Sekwcil apapun meski sekedar menyelesaikan tugas KETIK. 😀
LikeLiked by 1 person
Yupz, legaaa …he he he
Tapi yg paling lega itu pas ketik8 tuntas..😀
LikeLiked by 1 person
Wah wah wah pada ngabisin materi nih 😂 , aku pusing yang ini, sueeeee
LikeLiked by 1 person
ayo Nu, kamu pasti bisa
LikeLiked by 2 people
Dia khan gitu, sok tak bisa pura² bingung padahal bentar lagi muncul aslinya..
LikeLiked by 2 people
Slow, takkan kehabisan. Ada 67 sub judul. Sementara kita masih 30an…
LikeLiked by 2 people
Hai, Ito Sondang yang kondang!
Kesabaran selalu membuahkan hasilnya. Hanya soal waktunya yang tidak diketahui.
Kalau kukira-kira, misal cerita cintamu dituliskan ke dalam novel, pasti menarik
LikeLiked by 1 person
Yupz, kesabaran pasti membuahkan hasil. Perkara hasil bagaimana, itu urusan belakangan he he he
What? Cerita cintaku…he he he, sepertinya aku tidak punya cerita cinta yang bisa diceritakan.🤔😄
LikeLike
Baca ulasan ini jadi penasaran sama novelnya.
LikeLiked by 1 person
Silahkan dibaca mbak Fiska…he he he
LikeLike
Konfigurasi yang sungguh ajaib. Cinta yang tulus dan berbuah manis.
LikeLiked by 1 person
Yupz, berbuah manis pada saat itu..he he he
LikeLiked by 1 person