Mendeskripsikan sesuatu sebenarnya bukan keahlianku. Tapi di tugas ketujuh kali ini aku akan coba mendeskripsikan enam orang plus satu hewan. Yaitu kucing. Mengapa ada hewannya? Ya karena kucing salah satu hewan peliharaan yang sangat dekat denganku. Teman main kala bosan. Dan mereka yang akan aku jabarkan di bawah ini adalah salah tujuh yang paling mudah aku gambarkan. Yup, kita mulai ya…
Mba Tri
Mbak Tri adalah Team Leader di tempat kerjaku. Secara fisik Mba Tri bertubuh gemuk. Meski begitu, dia sangat cekatan dan lincah. Orangnya juga sangat teliti. Sebagai seorang atasan, Mba Tri cukup perhatian dan bijaksana kepada para staf yang berada di bawahnya. Kehidupannya sebagai ibu rumah tangga sekaligus wanita karir sangat menginspirasiku. Kalau kalian pernah membaca postinganku yang berjudul “Ummi”, itu adalah bentuk apresiasiku pada beliau. Seorang perempuan tangguh dan pekerja keras demi membantu ekonomi keluarga. Buat ku Mba Tri lebih dari rekan kerja. Beliau adalah kakak, guru, sekaligus sahabat.
Reni
Satu dari mantan rekan kerja yang sekarang sudah tidak satu kantor lagi denganku. Sahabat dan teman nongkrong yang asyik sampai sekarang. Ia sangat suka bernyanyi. Terutama lagu-lagu dangdut. Tak jarang setiap ada kesempatan di sebuah acara, ia selalu menawarkan diri untuk membawakan satu dua buah lagu. Tanpa dibayar dong, pastinya..Haha. Dia juga suka berbicara dan tertawa dengan suara yang terlampau kencang. Tak jarang membuat lawan bicaranya menjadi risih. Meski begitu, Reni jarang marah dan termasuk penyabar. Karena tipenya yang cukup mandiri dan tidak manja, Reni menjadi salah satu teman yang suka ku ajak berpetualang dan nge-trip bareng.
Enjul
Panggilan dari nama asli Krisnayanti. Enjul adalah temanku dan juga Reni. Darah batak yang mengalir di tubuhnya akan mudah terlihat dari paras dan caranya berbicara. Diet adalah salah satu wacana yang sering menjadi topik pembicaraan di antara kami. Meski bertubuh jauh dari ideal, aku selalu suka dengan kepercayaan dirinya yang tinggi. Enjul memiliki pribadi yang menyenangkan dan humoris. Kalau ada Enjul, suasana akan menjadi lebih hidup. Enjul juga kakak tertua yang paling ditakuti di rumahnya karena sifatnya yang tegas, jujur, dan spontanitas.
Hana
Sahabat karibku sejak SMA. Sejak dulu Ia tipikal perempuan yang jarang berdandan. Caranya berjalan terkadang seperti seorang cowok. Tidak bisa dibilang anggun sebagai perempuan. Namun begitu, ia sudah berhijab syar’i sejak lama. Pengetahuan agama dan wawasannya juga luas. Salah satu sahabat yang seru untuk bertukar pikiran dan pendapat. Hana yang sekarang adalah seorang ibu rumah tangga yang produktif. Ia pandai membuat kue dan berdagang. Sama seperti Enjul, Hana juga anak pertama di keluarganya. Sebagai anak tertua, Hana sangat bisa diandalkan. Memiliki empat orang adik perempuan dan satu adik laki-laki yang berkebutuhan khusus di keluarganya, membuat Hana sangat dewasa dalam berpikir dan bersikap.
Bu Lek Lilik
Adalah adik Bapak yang sudah kuanggap sebagai ibuku sendiri. Usianya sudah lebih dari separuh abad. Satu dari dua adik perempuan Bapak yang berkulit putih. Ia merawatku saat aku kecil dan kini ia pula yang sering membantuku kalau aku sedang sakit. Bu Lek Lilik orang yang sangat welas asih. Beliau bahkan pernah mengadopsi anak berkebutuhan khusus yang dibuang oleh orang tuanya. Bu Lek juga tak pernah bosan menjadi tempatku berkeluh kesah. Ia sering menasihatiku kalau aku membutuhkan saran.
Mbak Asti
Anak pertama di keluargaku. Kata orang-orang wajah Mbak Asti sangat mirip Bapak. Tapi sebagian temanku bilang wajah kami sangat mirip. Kalau menurutku, bagian dari wajahnya yang mirip di antara kami hanyalah mata saja. Mbak asti sama sepertiku, sangat cinta sekali dengan susu kedelai. Meskipun wajah kami sedikit mirip, aku tidak bisa segalak beliau kalau marah. Wah, jangan sampai deh membuatnya kesal. Bahaya. Hehe. Mbak Asti juga tipe Ibu yang super tegas ke anak-anaknya. Saat ini ia sedang meneruskan kuliah pasca sarjananya sambil bekerja kantoran dan juga mengurus kedua belah hatinya. Perempuan yang sangat super sibuk sekali, ya…
Embul
Kucing putih dengan totol kuning di punduknya adalah kucing kesayanganku di rumah. Dari berenam saudaranya yang lain, hasil seleksi alam hanya Embul yang bertahan hidup hingga sekarang. Aku bahkan melihat saat embul lahir. Tubuhnya paling gemuk di antara yang enam saudaranya.
Umur Embul sekarang hampir tiga tahun. Beratnya sudah mencapai empat kilo gram. Cukup untuk menurunkan banyak kalori kalau aku menggendongnya tujuh putaran mengelilingi rumah. Karena di rumah terus, jarang main di luar, bulu embul jadi sangat bersih. Karena tubuhnya yang gemuk, berbulu putih bersih dan manja, embul menjadi kucing yang paling aku sayang.
sepertinya Embul mendapatkan porsi kasih sayang yang paling besar dari Fiska nih…
kucing aja disayang, apalagi…….
btw, di paragraf awal kata ‘ke enam’ mesti digabung dong
LikeLike
Oh iya digabung yaa siaap
LikeLike
Haii meong. Salken. 😃
LikeLike
Hai onty.. 😻
LikeLiked by 1 person
Kenapa disebut 7 Gambar?
LikeLike
Karena kalau 7 rupa itu jenis kembang mas.. 😂😂
LikeLike
Wah, aku penasaran dengan si Enjul. Paras dan logatnya sudah nampak kalo dia berdarah Batak. Parah mana logatku dengan logat dia ya he he he. Salam ya…
LikeLike
Hehe..iy si enjul macem mana dia yaa. 😅
LikeLiked by 1 person