Majas adalah suatu gaya bahasa yang berbentuk kiasan atau perumpamaan yang digunakan untuk memperindah suatu kalimat baik itu lisan atau pun tertulis dengan memanfaatkan kekayaan bahasa untuk menimbulkan kesan imajinatif bagi penyimak dan pembicaranya.
Pada kesempatan ini, majas yang dibahas adalah Majas Perbandingan. Secara ringkasnya, majas ini membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain untuk menimbulkan kesan tertentu Majas perbandingan memiliki banyak macam, yaitu :
- Personifikasi
- Metafora
- Hiperbola
- Litotes
- Asosiasi
- Metonimia
- Eufismisme
- Alegori
- Alusio
- Simile
- Antropomorfisme
- Sinestesia
- Aptronim
- Sinekdoke
- Fabel
- Parabel
- Perifrase
- Eponim
- Simbolik
- Disfemisme
- Depersonifikasi
- Hipokorisme
Dear Para Pengikat Kata, bisakah kamu menambahkan contoh yang lain dari majas-majas di bawah ini? Contoh yang digunakan pada majas ini adalah seputar kisah Rangga dan CInta. Tuliskan di komentar contoh selain yang tertera di pos ini.
Personifikasi
Majas personifikasi ialah gaya bahasa yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat-sifat manusia kepada benda-benda mati sehingga seolah-olah seperti benda hidup.
Contoh :
Hari telah gelap. Matahari kembali ke peraduan. Aku mulai menatap langit malam di atas beranda lantai 2. Dari atas sini, aku bisa melihat pemandangan alam yang luar biasa indah. Bintang pun mulai terlihat dari kejauhan. Kerlip-kerlip cahayanya genit menggodaku yang sedang sendirian. Tapi, aku tidak akan tergoda rayuanmu, Bintang. Karena asaku masih tertambat pada Cinta. Satu-satunya perempuan yang aku sayangi dengan sepenuh hati.
Metafora
Majas metafora ialah majas yang melukiskan sesuatu dengan perbandingan langsung dan tepat atas dasar sifat yang sama atau hampir sama.
Contoh :
Hmm… aku tahu dia itu nyebelin banget. Susah ditebak jalan pikirannya. Misterius. Tapi entah kenapa aku suka hal itu. Rangga itu sedingin es dan sekokoh gunung. Ia susah sekali aku debat. Sebal, sebal, sebal. Sekarang, udah jam berapa nih? Kok dia masih belum muncul juga. Apa jangan-jangan dia masih marah sama aku, gara-gara pertengkaran tadi malam?
Hiperbola
Majas hiperbola ialah pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga tidak masuk akal.
Contoh :
“Rangga, lihat antriannya mengular sepanjang sungai Nil,” teriak Cinta kepadaku. Hari ini aku dan Cinta sedang jalan-jalan di Dunia Fantasi. Yaelah, dari dulu juga, dari zaman saya TK Dufan emang udah kayak gini. Dasar Cinta lebay.
Litotes
Majas litotes ialah ungkapan yang melukiskan keadaan dengan kata-kata yang berlawanan artinya dengan kenyataan yang sesungguhnya dengan tujuan merendahkan diri.
Contoh :
“Dan inilah rumah Nenek. Mari masuk! Ini memang bukan istana. Hanya gubuk jelek peninggalan zaman Belanda.” Nenek mengajak aku dan Rangga ke rumahnya di Yogyakarta.
Asosiasi
Majas asosiasi adalah ungkapan yang membandingkan sesuatu dengan keadaan lain karena persamaan sifat.
Contoh :
Satu hal yang aku suka dari Cinta adalah semangatnya yang selalu membara. Bahkan sejak masa SMA dulu hingga sekarang, Cinta selalu punya semangat dan motivasi yang tinggi dalam setiap hal yang dilakukannya.
Metonimia
Majas metonimia adalah gaya bahasa yang menggunakan merek dagang atau nama barang untuk melukiskan sesuatu yang dipergunakan sehingga kata itu berasosiasi dengan benda keseluruhan.
Contoh :
Uhhh..segarnya minum Aqua dingin. Setelah jogging keliling komplek akhirnya selesai dan beruntung aku tidak lupa membawa air mineral.
Eufimisme
Majas eufimisme ialah pengungkapan kata-kata yang dianggap tabu atau dirasa kasar dan mengganti dengan kata-kata lain yang lebih halus atau pantas.
Contoh :
Satpol PP itu merazia banyak pedagang kaki lima dan beberapa tunawisma. Tapi gak harus berbuat kasar juga kan. Kasihan itu ibu-ibu yang sudah tua dan menggendong anak ditertibkan dengan paksa karena sering mengemis di area dekat perkantoran Sudirman.
Alegori
Majas alegori ialah gaya bahasa yang menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Contoh :
Aku berharap Rangga adalah calon Imamku nanti. Dia akan menjadi suami terbaik dan paling menyayangi aku. Seorang Imam adalah pemimpin dalam rumah tangga kita nanti. Aduh.. jadi malu sendiri nih. Udah ngomongin ‘kita’ aja. Hehe.. tapi serius deh, aku tuh pengennya kamu. Iya, kamu. My lovely Rangga.
Alusio
Majas alusio ialah pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal. Majas alusio dapat digunakan dalam kalimat untuk mengingatkan akan peristiwa masa lampau yang mungkin dapat digunakan untuk menggambarkan pada masa sekarang. Peribahasa dan ugkapan pun sering digunakan dalam kalimat majas alusio untuk menggambarkan gagasan yang dimaksud. Namun penggunaan peribahasa dalam kalimat alusio seringkali tidak lengkap oleh karenanya majas ini disebut juga majas kilatan, meski demikian lawan bicara mengerti akan maksud yang diungkapkan oleh penutur. Karena dalam alusio memang menggunakan kata-kata yang telah sama-sama dianggap diketahui oleh sang penutur dan lawan bicara.
Contoh :
Alasan Mama pindah rumah ke sini karena banjir rob yang melanda Jakarta beberapa tahun lalu telah membawa trauma bagi keluargaku. Dan pada waktu itu kami sekeluarga kehilangan banyak harta benda dan yang paling menyedihkan adalah hewan peliharaan aku si Blue juga ikut hanyut dibawa banjir.
Simile
Majas simile ialah pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, laksana, bagaikan, dan lain-lain.
Contoh :
Aku betah menatap wajah Cinta yang bersinar bagaikan bulan purnama di malam hari. Berkas cahayanya seolah menghipnotis dan mengalihkan duniaku.
Antropomorfisme
Adalah kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
Contoh :
Aku iseng melihat album foto Rangga. Satu foto yang paling aku sukai adalah saat Rangga berpose layaknya Indiano Jones di mulut gua. Keren.
Sinestesia
Adalah ungkapan yang menghubungkan dengan suatu indera untuk dikenakan pada indera lain.
Contoh :
Betapa sedap memandang dan menikmati pertunjukan wayang orang yang lihai memerankan tokoh di panggung. I love it!
Aptronim
Majas aptronim ialah pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.
Contoh :
Teman semasa SMP aku menikah hari ini. Kenangan yang selalu aku ingat dari Edi adalah rambutnya yang kribo mirip pohon beringin. Alih-alih memanggilnya Kribo, teman sekelas lebih suka memanggil Si Hantu Beringin karena selain rambutnya yang lebat dan keriting, Edi juga berperawakan tinggi besar dengan wajah hitam yang (sebenarnya) agak menakutkan seperti hantu.
Sinekdoke
Sinekdoke terbagi 2 macam. Pertama, Sinekdoke Pars pro toto (1) yaitu majas yang melukiskan sebagian untuk keseluruhan. Kedua, Sinekdoke Totum pro parte (2) yaitu majas yang mengungkapkan seluruh untuk sebagian.
Contoh 1 :
Aku, Daniel, Martha, Sigit dan Reno sudah berkumpul sejak pukul 7 pagi di stasiun. Kami berencana untuk pergi mendaki Gunung Merapi. Tapi, Thomas belum kelihatan batang hidungnya sejak kami tiba di sini. Jika kereta berangkat pada pukul 8 pagi, dia masih belum datang, kami akan meninggalkannya.
Contoh 2 :
Warga Desa Cibogo memenangkan lomba gerak jalan di acara HUT RI ke-71. Mereka tampak senang dan mensyukuri kemenangannya. Sementara itu, aku terhanyut pada kamera yang tidak lepas dari genggamanku. Jepret sana. Jepret sini. Ini adalah momen berharga. Ya, aku harus mengabadikannya.
Fabel
Fabel ialah menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.
Contoh :
Aku dan Rangga sedang menonton film Jurrasic World. Filmnya keren dan menegangkan. Apalagi saat raptor-raptor mulai berbalik menyerang manusia. Mereka mengintai dan menjebak para tentara agar masuk ke dalam zona perburuan mereka.
Parabel
Parabel ialah ungkapan atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.
Contoh :
Dea, keponakanku sedang belajar Bahasa Indonesia. Dia nanya, “Om, contoh Parabel apa?” Aku jawab, “Bisa banyak sih. Tapi kamu bisa ambil contoh Cerita Si Kabayan.”
Perifrase
Ungkapan yang panjang untuk mengganti ungkapan yang lebih pendek.
Contoh :
Kuda besi tua merek Honda tahun 90-an itu masih saja dipakai Rangga untuk menjemput aku. Kenapa sih dia gak beli motor yang baru aja?
Eponim
Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.
Contoh :
“Kita ke Husen Sastranegara saja, Ma. Kalau kita ingin cepat sampai ke Surabaya. Dari Bandung bisa lah 2 atau 3 jam ke sana,” jelasku kepada Mama saat menanyakan nama Bandara di kota bandung.
Simbolik
Gaya bahasa yang melukiskan sesuatu dengan memakai simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.
Contoh :
Cinta mengirimiku sepucuk surat dan dua buah cokelat di hari kita jadian sebagai tanda bahwa ia sayang padaku. Boleh juga. Kira-kira aku mau ngasih apa ya ke dia? Sekuntum mawar merah? Hmm.. itu sudah biasa. Mungkin aku bisa memberinya sebuah liontin. Aku harap Cinta suka.
Disfemisme
Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.
Contoh :
“Hei, Surtini, kembali kau,” teriak Pak Mus kepada perempuan yang berlari meninggalkannya. Padahal Ibu Surtini adalah kakak iparnya. Lebih tua dari dia.
Depersonifikasi
Pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa.
Contoh :
Andai Cinta itu buku, maka aku adalah pena.
Hipokorisme
Penggunaan kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.
Contoh :
Aku masih asyik memandangi lukisan karya pelukis terkenal itu. Aku mengaguminya sebagai sebuah karya yang menakjubkan
###
Yuk belajar tentang sastra lainnya di sini.
Ini waktu SMP belajar majas begini. 😃
LikeLiked by 1 person
Skrg udah ‘gede’?
Coba buat contohnya, Mul. Tapj dengan tema DEMIT spt last postmu itu. Seru kayaknya.
LikeLiked by 2 people
#kabur
LikeLike
Kabur mulu ntar gak ada yang ngejar
LikeLike
Haha, kejar balik
LikeLike
Agresif
LikeLike
Galak
LikeLike
Grrrrrr.. auk auk!
Biasanya perempuan yang mendeklarasikan diri seorang yang galak, pas ketemu orang yang disukainya dia malu-malu kucing, yang pecicilan jadi diem, yang banyak ngoceh jadi bingung mau ngomong atau mulai obrolan dari mana
#tentangperempuan
LikeLike
Haha kayaknya semua orang begitu deh. 😗😗 Btw udah nyoba saran pencariannya. 👍👍👊
LikeLike
And then what happen? Did u find interesting post?
LikeLike
😎
LikeLike
Amboinggg makin dalem aja tugasnya 😦
LikeLike
Ini bukan KETIK, Nu. Coba baca judulnya
LikeLiked by 1 person
Oh iya 😌
LikeLike
daun-daun yang jatuh di depan rumah
“pelan beriringan tanpa kenal lelah”
serasah yang kita timbun jadi bunga tanah
setelah diangkut ke belakang rumah
“tak pernah salah menjalankan titah”
(penggalan puisi harmoni alam), personifikasi
LikeLike
Puisi yang T.O.P
Hehe
LikeLike
terima kasih
LikeLike
Kalau dijabarin, ternyata majas ada sebanyak ini, yaaa. Asyik banget baca-bacainnya!
Omong2, kalaupun ini jadi KETIK, aku nggak keberatan, lho. Hehehehe.
(lalu rifina dilempari batu oleh semua member 😂)
LikeLike
Haaha..
LikeLike
Yaampun, this is what i need buat ngembangin apa yang aku punya , makasih kak inspirasinya, semoga berkah 😊👍✨
LikeLike
nice, good for you then
LikeLike
Makasih kak
LikeLike