Pahlawan Dalam Resepsi Pernikahan

Akad Nikah

09-11-2019

Assalamualaikum Pengikat Kata…

Semoga kita semua dalam keadaan sehat dan bahagia, ya…

Rasanya, untuk sekedar menyapa teman-teman sesama pengikat kata sudah cukup terabaikan dalam keseharian saya. Maaf ya… dan terlebih lagi, KETIK yang diberikan admin, tak kunjung saya kerjakan. Hheee…

Sepertinya saya memiliki hutang KETIK bertema “PAHLAWAN” yang telah jatuh deadline sebulan lalu.

Nah, kali ini saya ingin melunasi beberapa hutang KETIK saya. Semoga tidak teramat sangat lambat untuk memulainya.

Sebenarnya, dalam hal apa pun  tidak ada alasan yang dibenarkan. Dan saya meyakini, alasan itu tidak ada bagi orang-orang bijak yang memanfaatkan waktunya dengan baik.

Tetapi, alasan selalu ada dalam kamus hidup saya. Iya, karena saya tidak pandai mengatur waktu dengan baik. Makanya, KETIK yang diberikan admin, begitu banyak yang tertinggal. Tidak sesuai deadline. Dan tentunya, saya akan melontarkan beberapa alasan untuk membenarkan diri atas keterlambatan KETIK yang saya abaikan.

Ah, dasar pemalas. Hahahaaa….

Balik ke topik semula, PAHLAWAN

Jika berbicara tentang ‘pahlawan’. Tentu kita akan terbayang sosok super hero, baik nasional maupun internasional. Atau mungkin sosok yang berjasa dan paling dekat dengan kita.

Bagi saya pahlawan ialah sosok yang sangat dibanggakan, dikenang, dido’akan, disanjung, dan diperhatikan. Kenapa? Karena pahlawan ialah sosok yang sangat berjasa dalam kehidupan. Ia mampu berkorban menolong orang lain, mengeluarkan keringatnya demi orang yang belum tentu ia kenal. Mendedikasikan tenaganya untuk membantu orang lain yang belum tentu dibalas dengan hal serupa.

Saat tulisan bertema ‘pahlawan’ ini tercetus oleh admin. Kebetulan sekali, saya dan keluarga besar sedang mempersiapkan hari spesial di tanggal 9 Nov 2019. Yaitu tanggal dimana saya akan melaksanakan akad nikah bersama seseorang yang telah Allah takdirkan. Baca di sini.

Jadi, sangat membantu sekali kondisi yang saya jalani dengan terbitnya KETIK yang bertema ‘pahlawan’ saat itu. Namun, karena saya begitu berdebar-debar menanti dan menghitung hari, membantu keperluan bahan-bahan untuk resepsi, mempersiapkan diri dan pernak-pernik dari segala sisi, yang membuat saya tak bisa mengerjakan KETIK ‘Pahlawan’ dalam waktu tersebut.

Sehingga, untuk menebus hutang saya. Mari berceloteh ria dalam kubangan tulisan ini ya…

Berbicara tentang ‘pahlawan’ Nasional, saya hanya bisa mengenal beberapa tokoh Negara, yang hanya tahu nama tetapi tidak mengenal kontribusinya. Ada yang saya kenal kontribusinya, tetapi lupa namanya. Hehe…. Jadi, tidak perlu dijelaskan ya. Saya memang sangat lemah dalam sejarah. Dan yang jelas, pahlawan itu harus kita hormati dengan menjaga perjuangan yang telah ia raih dan yang telah ia wariskan kepada kita. Sedangkan berbicara ‘pahlawan’ Internasional, saya hanya terlintas tokoh fiktif yang berseliweran di televisi.

Yah, begitulah saya. Saya memang sangat lemah sekali dalam hal sejarah. Itu sebabnya saya tidak mau mengambil jurusan IPS kala itu.

Namun, jika berbicara tentang ‘pahlawan’, yang sangat mudah saya jabarkan adalah sosok keluarga. Yah, pahlawan itu adalah keluarga saya sendiri; Ayah dan Ibu saya terutama. Dan berikutnya adalah seluruh sanak saudara saya.

Apatah lagi, sebelum dan sesudah hari special saya kemarin, begitu banyak keluarga, tetangga dan teman-teman yang menjadi pahlawan dalam hidup saya.

Kita tahu, persiapan menuju akad nikah itu sangat riuh dan butuh kerjasama. Maka dari itu, peran keluarga besar dan teman-teman cukup berarti saat itu.

Dalam hidup, manusia memang tidak bisa berdiri sendiri atau tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Itu sebabnya ‘pahlawan’ akan selalu ada di sekeliling kita, tanpa kita sadari.

Bagi saya, mencari sosok ‘pahlawan’ tak perlu jauh-jauh berimajinasi atau mencari di televisi. Cukup temukan seseorang yang berarti dalam hidup kita. Cukup hargai sekecil apa pun pengorbanan seseorang untuk kita. Maka kita akan selalu menemukan ‘pahlawan’ disekitar kita.

Dan ‘pahlawan’ itu adalah orangtua saya, keluarga, dan sanak saudara. Apalagi saat acara besar saya pada tanggal 9 November 19. Di saat itu saya melihat kerja keras Tante-Tante dan Om-Om saya yang mencurahkan tenaganya untuk melengkapi persiapan acara resepsi saya.

Ada Tante saya yang lagi sakit, tetapi beliau tetap rela mengeluarkan tenaganya untuk menyebarkan undangan. Ada juga yang menyisihkan waktu dari kesibukan pekerjaannya untuk membantu keriwehan dapur. Ada mereka yang meski sedang direpotkan dengan anak-anak atau cucu-cucunya, tetapi mereka tetap keukeuh bergelut dengan segala tetek bengek persiapan resepsi saya.

MASYA ALLAH…

Terima kasih para PAHLAWAN RESEPSI yang telah berjasa membantu kesuksesan jalannya acara pernikahan saya. Dan kalau dipikir-pikir, semua itu (para pahlawan) yang membantu acara saya bukan karena saya mereka hadir, tetapi karena mereka menghormati atau menghargai Mama saya. Sebab, saya sadar kalau saya bukanlah orang yang terlalu aktif dalam pergaulan di masyarakat sekitar (karena memang saya selalu merantau).

Jadi, orang yang paling ‘PAHLAWAN’ ialah orangtua saya. MAMA dan AYAH saya.

Baik lah, cukup sekian dulu cerita saya tentang PAHLAWAN kali ini. Dan sebelum saya tutup cerita ini, izinkan saya mengucapkan TERIMAKASIH kepada para PAHLAWAN yang telah membantu segala sesuatunya saat acara pernikahan saya. Tanpa bantuan kalian semua (saudara, tetangga, teman dll) hal itu tidak akan terwujud dan sukses.

Sekian KETIK (Kumpulan Edukasi dan Tantangan Ikatan Kata) saya. Dan jika kalian ingin berkunjung ke blog saya yang lain boleh klik di sini.

#ketik5

Advertisement

23 thoughts on “Pahlawan Dalam Resepsi Pernikahan

Comments are closed.