Ganta, dalam Bahasa Dayak Ma’anyan berarti pertemuan, bertemu dan bisa juga diartikan sebagai berkunjung, mengunjungi. Ganta juga bisa diartikan sebagai kegiatan mengunjungi tempat tinggal seseorang; berkunjung sampai masuk ke dalam rumah orang yang dikunjungi dan menyempatkan melakukan percakapan sampai beberapa menit lamanya.
Seorang Dayak Ma’anyan yang memberikan undangan, “Yuk, Ganta…” secara otomatis akan membuka pintu rumahnya dan mengharapkan kunjungan dalam waktu yang singkat atau bisa dalam waktu yang lama, sambil disertai dengan kegiatan tukar informasi dan tukar cerita, plus bunus tambahan makanan atau minuman dari si pemberi undangan. Ada juga ketika seorang Dayak Ma’anyan akan mengatakan kepada saudara/i-nya, “Aku..Ganta” yang dapat diartikan sebagai bentuk ekspresi/keinginan untuk berkunjung ke tempat saudara/I atau kerabatnya. Pernyataan ini secara otomatis akan disambut dengan tindakan membuka pintu rumah, mempersilakan masuk rumah, duduk dan mulai saling menyapa dan berbagi cerita.
Masyarakat Dayak Ma’anyan sangat senang menggunakan kata “Ganta” pada orang lain. Ini adalah bentuk rasa hormat/penghormatan kepada orang lain (Kerabat, keluarga, sahabat dan lain sebagainya). Jika dilihat dari karakternya, masyarakat Suku Dayak Ma’anyan memang sangat suka berkumpul bersama dan melakukan aktivitas yang mereka sebut sebagai “bakisah” (Bercerita). Aktivitas bakisah ini menjadi kegiatan yang sangat menarik karena dalam kegiatan ini tukar menukar informasi terjadi. Generasi yang lebih tua akan menurunkan cerita yang mengandung banyak pelajaran kebijaksanaan dan generasi yang lebih muda akan mendengarkan dan belajar. Kadang, kegiatan pertukaran kebijaksaan ini bisa terjadi sebaliknya, dan diskusi yang menyenangkan akan tercipta.
Saat ini, saya pun menggunakan istilah ganta untuk menyebut aktivitas untuk melakukan kunjungan ke blog-blog milik pengikat kata. Berikut adalah catatan kunjungan saya:
…
Ishfah Seven. Blog ini adalah blog yang diasuh oleh Kak Fahmi Ishfah, dan tulisan yang saya baca adalah mengenai “7 Tipe Budak Promo”. Ketika mengunjungi halaman depan blog ini, saya begitu terkesan dengan tampilan halaman depan blog ini, sangat sederhana dan menarik. Saya pun memilih topik bacaan yang memang sangat ingin saya baca dan komentari. Berikut adalah komentar saya:
“Ketika membaca tulisan ini, Ayu menyadari kalau Kakak menggunakan kata “kamu” dalam membangun tulisan ini. Jenis tulisan ini, kalau tidak salah sering digunakan untuk menyasar alam bawah sadar pembaca dan menenamkan pesan yang diinginkan. Gaya penulisan ini banyak Ayu temukan di buku-buku berjenis psikologi terapan. Good job, Kak!
Menyoal tentang budak promo, Ayu bisa digolongkan kalau Ayu termasuk ke dalam anggota BuProm “Pakaian, Sepatu dan Make Up”, tapi rasaya tidak cocok juga hahaha. Soalnya Ayu tidak sampai menjadi budak untuk promo-promo barang yang disebutkan. Ayu senang melihat barang-barang yang diskon, tapi untuk membeli, Ayu senang karena masih bisa mengendalikan diri”.
Pena HP. Blog ini adalah blog yang diasuh oleh Mas Heri Purnomo. Tulisan yang saya tuju adalah tulisan yang berjudul “Pulang Tanpa Pesan”. Tulisan ini membuat saya meninggalkan komentar sebagai berikut:
“Tulisan yang sangat menarik, Mas.
Ketika membacanya, saya seolah langsung berada di tempat kejadian dan ikut bergumul dengan emosi yang muncul di sana.
Kematian, ya ? Saya sudah bergumul dengan topik tentang “Kematian” selama satu tahun ini. Saya coba memahami kematian sebagai sebuah peristiwa dan misteri yang sangat menarik, tapi juga agung. Saya menyadari bahwa 1) Kematian adalah bentuk lain dari kehidupan. Kematian adalah kelahiran baru dalam keabadian, dan 2) Cinta yang dijalin antara mereka yang sudah meninggal dan mereka yang masih hidup adalah tali pengikat yang tidak bisa dilangkahi oleh kematian. Cinta akan tetap ada dan hidup, meskipun orangnya sudah tidak ada di dunia.
Cerita Mas terinspirasi dari kisah nyata, untuk alasan ini, saya pun ingin menyampaikan rasa berduka saya terhadap mereka yang ditinggalkan. Tidak ada luka yang lebih perih selain luka akibat ditinggalkan selamanya oleh orang yang kita kasihi. Semoga keluarga dan kerabat sabar dalam menghadapi cobaan ini, dan menerima peristiwa ini dengan hati yang lapang dan ikhlas. Saya pun berdoa semoga Almarhum mendapatkan tempat yang layak di sisi Tuhan yang Maha Kuasa.
Terakhir, sebagai saran, mungkin Mas bisa memberi tulisan miring (Italic) pada kata-kata yang memang bukan kata dari Bahasa Indonesia, seperti “Say Hello”.
Hoaaa Komentar Ayu puanjang buangetttt wkwkwkwk”
Catatan Hatiku. Blog ini adalah blog yang diasuh oleh Mas Wasis Abidin. Tulisan yang saya tuju adalah tulisan yang berjudul “Tak Bisa Diprediksi”. Atas tulisan ini, saya pun menuliskan tanggapan sebagai berikut:
“Mas, ketika Ayu membaca awal tulisan ini, Ayu sudah berpikir kalau tulisan ini akan ada hubungannya dengan tulisan berbau filsafat begitu. Ternyata “Tidak bisa diprediksi” ya wkwkwk.
Selamat ya, Mas. Semoga hubungan yang terjalin bisa langgeng, bertahan terus dan memberi berkah bagi semua.
Saya setuju bahwa hidup kita ini, masa depannya sulit sekali untuk diprediksi. Kita sudah punya rencana A dan sangat kuat percaya bahwa A akan terjadi sesuai kehendak kita, tapi tiba-tiba rencana A malah tidak terjadi. Tuhan bekerja dan membelokkan hidup kita. Ini adalah kejadian yang indah. Bagi saya, ini yang disebut sebagai keajaiban dan anugerah dalam suatu waktu “.
Tulisan Kucca. Blog ini adalah blog yang ditulis oleh Mbak Risna. Tulisan yang saya tuju adalah “Biru, Sekali Lagi”. Menanggapi tulisan ini, berikut adalah komentar saya,
“Mbak, ketika membaca tulisan ini, saya menemukan kalau Mbak menggunakan kata-kata yang bagi saya tidak biasa dan Indah. Bebeapa kata-kata tersebut seperti, “Merangkaki”, “Bersitatap”. Senang menemukan kata-kata seperti ini di tulisan seseorang, saya jadi bisa belajar juga.
Selanjutnya mengenai tulisan ini. Seriously, saya jadi bisa sangat merasakan apa yang penulis rasakan. Secret admirer adalah salah satu profesi yang saya geluti sampai beberapa waktu yang lalu hahahaha. Sangat menarik, dan sangat menginspirasi! Menginspirasi karena bisa dijadikan bahan tulisan dan karya.
Ada orang yang sangat menikmati dihinggapi virus merah jambu itu tanpa keinginan untuk mewujudkannya jadi nyata, dan ada pula yang mengharapkan virus merahjambu itu tidak berubah menjadi biru dan berakhir sia-sia. Tapi, pada akhirnya, hanya pada Tuhan kita bisa berpasrah”.
Anisfa. Blog ini adalah blog yang diasuh oleh Mbak Anis Faridayanti. Tulisan yang saya tuju adalah tulisan yang berjudul “Kebodohan di Tengah Kemerdekaan”. Atas tulisan ini, berikut adalah komentar saya:
“Hi, Mbak. Membaca tulisan ini membuat saya berpikir tentang pentingnya pendidikan. Pendidikan yang tidak hanya soal “transfer ilmu” saja, tapi juga pendidikan yang dilandasi dengan kegiatan berpikir kritis dan attitude yang baik.
Terima kasih sudah menulis tentang topik yang menarik untuk direnungkan seperti ini”.
Memoa(r) is . Blog ini adalah blog yang ditulis oleh Mbak Riris. Ketika bertandang ke halaman depan blog ini, saya begitu terkesan dengan kata-kata “Merawat Ingatan” yang disematkan sebagai ucapan selamat datang untuk blog ini. Bagi saya, kata-kata seperti ini sangat menarik dan mengandung pesan yang mendalam. Tulisan yang saya tuju adalah tulisan dengan judul “Kehilangan Alasan”. Atas tulisan ini, berikut adalah komentar saya:
“Selamat ulang tahun untukmu ya, Mbak. Semoga apapun yang Mbak harapkan bisa segera diwujudkan.
Mengenai tulisan ini, saya bisa mengerti bagaimana rasanya terbawa pikiran sendiri ketika semakin dekat dengan hari yang mengingatkan kita tentang kelahiran kita sendiri. Pertanyaan seperti,
“Mengapa saya lahir ke dunia ini ?”, “Atas alasan apa, saya lahir ke dunia ini ?”, dan “Mengapa Tuhan ingin agar saya lahir dan ada di dunia ini ? ” akan terus menuntut untuk dicari jawabannya.
Tapi, seperti halnya kucing yang akan tetap mengeong, demikian pula hidup kita ini, berjalan dan terus berjalan sampai titik entah di mana. Sebagai manusia, kelebihan kita dari makhluk lainnya adalah kemampuan kita untuk memberi makna dan arti akan setiap peristiwa dan kejadian yang kita alami dalam hidup ini. Mbak pun sudah melakukannya, dan itu sudah lebih dari cukup.
Sekali lagi, Selamat berulang tahun” .
Kampung Manisku. Blog ini adalah blog yang diasuh oleh Pak Sunarno Sahlan, beliau adalah seorang guru Biologi yang secara aktif menulis sastra di blog-nya. Saya sangat terkesan. Terkesan karena tulisan-tulisan yang dihasilkan Beliau sangat dalam dan memberi arti yang luar biasa untuk saya pribadi. Tulisan yang saya tuju adalah tulisan yang berjudul “Di Tengah Percampuran Musim”.
Jujur saja, sedikit sulit untuk memberi komentar pada tulisan padat seperti yang diterbitkan oleh Pak Narno. Sulit karena saya harus benar-benar paham apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh penulis, sebelum saya bisa memberikan komentar atau tanggapan. Tantangan sesungguhnya adalah “memahami”, dan ini cukup berat.
Atas tulisan ini, berikut adalah komentar saya:
“Hi, Pak. Selamat hari Guru. Terima kasih atas besarnya pengabdian dan kerja keras yang sudah dilakukan selama ini kepada generasi-generasi penerus Bangsa. Semakin ke sini, tantangan untuk mendidik sangat berat, semoga tetap kuat dan tabah dalam menjalani tugas dan tanggung jawab yang besar ini.
Ketika membaca tulisan ini, Ayu langsung memikirkan tentang kebingungan yang sama, terutama soal ‘cuaca’. Ini musim hujan atau masih musim kemarau ?. Sulit rasanya memberi jawaban yang pasti. Gambaran tentang cuaca ini juga sejalan dengan apa yang Ayu pun ikut rasakan saat ini, binggung dan tidak tahu harus seperti ini dan bagaimana. Terlalu banyak pertanyaan, keinginan dan tuntutan, tapi sedikit niat untuk bergerak dan mewujudkan. Chaos! Tapi, chaos ini adalah chaos yang indah, karena masih memberi makna.
Terima kasih sudah menuliskan sesuatu yang bermakna, Pak”.
Annur Mardiah. Blog ini diasuh oleh seorang blogger bernama Annur Mardiah. Tulisan yang saya tuju adalah tulisan dengan judul, “[Review] Pelangi Cinta (Dilukis) Pesona Istri yang Dirindukan Surga”. Atas tulisan ini, berikut adalah komentar saya:
“Hi, Mbak Annur. Ini adalah pertama kalinya (mungkin) saya memberi komentar atas tulisan yang Mbak buat di blog. Saya senang karena saya bisa menemukan seorang reviewer buku (dan suka menulis mengenai buku) di komunitas Ikatan Kata. Saya juga suka membaca dan membagikan pemikiran saya tentang buku yang saya baca di Blog dan postingan instagram milik saya.
Saya senang dengan gaya penyampaian Mbak Annur dalam tulisan ini, tenang dan tidak memihak. Mereka yang sedang mencari informasi tentang buku ini akan sangat senang membaca review buku seperti ini”.
Nol Besar. Blog ini diasuh oleh Mas Nunu. Postingan yang saya tuju adalah berjudul “Hukum”. Berikut adalah tanggapan saya mengenai postingan ini,
“Adil itu menempatkan sesuatu pada tempatnya”, entah kenapa kalimat ini membuat saya ingin merenungkan lebih mendalam apa artinya keadilan.
Terima kasih atas postingan menarik ini, Kak Nunu”.
Rufindhi.Blog ini adalah blog yang diasuh oleh Mbak Rifina Dwiseptia Hanafi. Tulisan yang saya kunjungi berjudul, “Serba-serbi Menulis Novel (Bagian 2)”. Mbak Rufina adalah seorang penulis novel, saya senang sekali mengetahui kenyataan ini, dan dari tulisannya saya bisa belajar banyak mengenai perjuangan di balik layak dalam menerbitkan sebuah tulisan.
Untuk tulisannya, berikut adalah tanggapan saya:
“Terima kasih sudah menuliskan sesuatu yang sangat luar biasa seperti ini, Mbak. Terutama soal penokohan dalam menulis novel dan bagaimana kita memilih nama untuk tokoh yang ada dalam cerita kita.
Saya rasa, penting juga untuk memberi nama yang disertai makna. Persis seperti memberi nama pada bayi beneran hahaha. Jadi, ketika kita membaca novel atau kisah yang ditulis, kita akan ingat dengan tokoh ini, lalu ingat dengan kisahnya dan ingat dengan siapa penulisnya. Aaaa…Asik buangettt!!!”.
Faisal Fahmi Marpaung. Blog ini adalah blog yang diasuh oleh Kakak dari Sumatera Utara, yang namanya diabadikan sebagai nama blog ini juga.
Salah satu alasan Kak Faisal untuk menulis adalah karena “..Orang di sekelilingku belum tentu tertarik atau bahkan mau mendengar apa yang aku ucapkan”. Alasan ini mengingatkan saya akan diri saya sendiri belum lama ini. Kadang, karena usia saya yang maish muda, saya harus menerima kenyataan bahwa pendapat atau opini saya tidak didengar oleh orang-orang disekitar, untuk alasan ini saya pun menulis apa yang ada di pikiran saya, lalu menyerbarkannya melalui blog.
Tulisan milik Kak Faisal yang saya kunjungi adalah tulisan dengan judul, “Pembalikan Interval Nada”. Berikut adalah tanggapan saya atas postingan Kak Faisal:
“Pembalikan Interval Nada, hummm..Saya baru tahu kalau ada sistem pembalikan seperti ini dalam nada. Keren!
Soal pembalikan, tulisan ini juga mengingatkan saya bahwa dalam dunia ini, selalu ada dua sisi yang berlawan (Kanan-Kiri, Depan-belakang) dan seterusnya. Menarik”.
Apostrofid. Blog ini adalah blog yang diasuh oleh Kak Ahmad Ismaul yang memberi slogan “Kisah tentang tanda baca” terhadap isi blognya. Tulisan yang saya kunjungi berjudul, “Maukah Kamu Bermimpi Bersamaku ?”.
Berikut adalah tanggapan saya terhadap postingannya:
“Hi, Kak. Salam kenal dari saya.
Penggalan kisah ini memberi saya banyak hal untuk dipikirkan. Seperti kata teman-teman pada komentar-komentar sebelumnya, cerita ini mengalir dengan penutup yang sederhana dan bermakna.
Dalam kisah ini, saya merasa bahwa peran seorang perempuan terhadap laki-lakinya itu luar biasa!. Sembari mengiyakan apa yang banyak orang katakan, “Di balik seorang laki-laki yang hebat, terdapat seorang wanita yang juga luar biasa!”.
Sondang Saragih. Blog ini adalah blog milik Kakak yang namanya juga digunakan sebagai nama blog-nya. Saya termasuk orang yang suka memberi komentar atas tulisan-tulisan yang diterbitkan olehnya.
Saya berkunjung pada blog-nya dan langsung tertuju pada tulisan yang berjudul, “Serial Dilan Tuntas”. Atas postingan ini, berikut adalah tanggapan saya:
“Wah, kakak ternyata sudah selesai membaca semua seri buku-nya ya. Saya belum nih, tahun lalu ingin sekali menyelesaikan buku ini, tapi entah mengapa sampai tahun ini pun belum kesampaian”.
Jendela Hanay. Ini merupakan sebuah blog yang diasuh langsung oleh Raihan Adnan si pemilik Blog. Dalam deskripsinya, Raihan mendeskripsikan diri sebagai seorang pemalas. Sebuah rahasia tentang orang yang malas adalah, mereka menyimpan potensi untuk menyelesaikan masalah dengan sangat cepat dan tidak terkesan membuang-buang waktu. Bless them!
Saya berkunjung pada tulisannya yang berjudul “Hidup berasal dari mimpi”. Untuk postingannya ini, saya memberi tanggapan sebagai berikut:
“Hi, Raihan. Saya senang sekali dengan judul tulisan ini, “Hidup berawal dari mimpi”. Ya, hidup itu berawal dari mimpi, lalu diwujudkan dalam bentuk nyata.
Saya sangat senang karena bisa berjumpa dengan salah seorang anggota aktif PMR di keanggotaan Ikatan Kata. Sebagai petugas kesehatan, saya merasa kita satu visi dalam upaya kemanusiaan untuk menolong dan menyelamatkan orang lain.
Semangat untuk mimpi-mimpi selanjutnya! dan ditunggu tulisan-tulisan lainnya”.
Ibnu Rafi. Blog ini adalah blog yang diasuh oleh penulis yang namanya diabadikan sebagai nama blog-nya sendiri. Untuk tulisannya yang berjudul “Seminar Nasional dan Internasional: Matematika dan Pendidikan Matematika 2020”, berikut adalah komentar saya,
“Hi, Kak Ibnu. Saya sangat senang karena bisa menemukan seorang penikmat ilmu matematika di antara para Pengikat Kata. Ilmu matematika itu adalah salah satu ilmu yang entah bagaiman sangat tidak bersahabat dengan saya (mungkin lebih tepatnya kebalikannya, saya tidak bersahabat dengan ilmu matematika itu sendiri).
Saya kagum, karena Kak Ibnu juga sangat pandai mengolah kata dan membuat tulisan-tulisan yang menarik seperti yang ada dalam blog ini. Saluttt”.
Sebelum saya beranjak untuk ganta ke blog lainnya, saya menyempatkan diri untuk sedikit menjelajah beberapa tulisan milik Kak Ibnu. Seriously, blog ini keren! Saya tidak sadar sudah berlama-lama menikmati tulisan-tulisan yang disajikan di sana. Saya rasa teman-teman yang lain pun demikian.
Hai Fiska. Blog ini adalah blog yang ditulis oleh Fiska Hendiya. Saya memilih postingan yang berjudul “Spiritual Meter” untuk dikunjungi dan diberi tanggapan. Atas postingan ini, berikut adalah tanggapan saya:
“Hi, Mbak Fiska. Aaa..Spiritual meter ya, jadi sangat penasaran dengan hal ini. Terima kasih sudah merangsang keingintahuan kita-kita yang membaca mengenai hal ini. Saya benar-benar penasaran dengan konsep spiritual meter ini. Terima kasih banyak!”
Mengenai tulisannya, saya sangat antusias untuk mengenal lebih jauh mengenai konsep spiritual meter. Dalam ilmu keperawatan jiwa, saya belajar sendiri mengenai konsep spiritual mental health care, tapi konsep itu tidak secara gamblang membahas mengenai spiritual meter. Tulisan ini menjadi rangsangan yang baik untuk saya sendiri.
Sebatang Tubuh.Blog ini memiliki nama yang sangat unik. Dalam deskripsi bio-nya, penulis mendeskripsikan demikian, “Manusia yang tidak membuuthkan pelampung untuk tenggelam di kedalaman bola matanya”. Blog ini diasuh oleh pemiliknya, Dina Novitasari. Saya memilih tulisan yang berjudul “Berceritalah 720 Hari” untuk dilahap. Berdasarkan tulisan ini, berikut adalah tanggapan saya:
“Hi, Mbak Dina.
Saya langsung terobsesi dengan tulisan ini dari kalimat pertama yang saya baca. Luar biasa !
Saya pun secara langsung menyatukan perasaan dengan si Penulis. Saya merasakan rindunya, bahagianya dan patahnya juga.
Salam kenal dari saya ya, dan saya akan sangat senang dan sabar menanti tulisan-tulisan Mbak yang lainnya”.
Caca Nice. Blog ini diasuh oleh Mbak Khareunisya. Untuk blog ini, saya mengunjungi tulisannya yang berjudul “Cari Muka; Yukzzz..!!”. Untuk tulisannya ini, berikut adalah tanggapan saya:
“Hi, Mbak.
Adalah sebuah kemampuan yang luar biasa untuk menghubungkan kejadian yang ditemukan sehari-hari dengan jalinan spiritual yang diikat bersama Tuhan. Indah.
Mengenai mencari muka pada atasan, ketika kita menemukan teman kerja kita yang sedang berusaha mencari muka ke-atasan dan kita merasa sakit hati (dan mungkin tidak suka), ini bisa berarti kita sedang iri, Mbak wkwkwkw. Dia mampu melakukan hal seperti ini untuk merebut hati bos, nah saya sendiri bagaimana ?. Mungkin saat ini sudah berusaha dengan jalan yang benar, tapi si Bos malah tidak memberi respon, sedangkan ada rekan yang bekerja dengan jalan yang tidak semestinya, malah menunjukkan tanda-tanda berhasil. Demikian pendapat dan pemikiran saya, Mbak.
Salam kenal ya, senang rasanya menemukan rekan Pengikat Kata seperti Mbak”.
Metabolismerasa. Blog ini diasuh langsung oleh Mbak Sumiyati. Pada bio-nya, Ia mendeskripsikan kegiatan menulis sebagai sesuatu yang sangat indah. Baginya, “Menulis adalah obat..”.
Tulisannya yang berjudul “Muasal Rindu” menjadi tulisan tempat saya berlabuh. Atas tulisan ini, berikut adalah tanggapan saya:
“Hi, Mbak.
“Aku suka merindukanmu, jangan dilarang”. Suka dengan kalimat ini. Ya, rindu itu memang tidak boleh sampai dilarang. Itu perasaan milik sendiri, milik pribadi dan membebankan diri sendiri. Saya pun terenyuh karena penulis pun suka untuk merindu. Jika merindu itu adalah sebuah siksa, maka sangat menyedihkan melihat keadaan seperti ini.
Rindu yang dipelihara adalah sebuah doa juga. Doa untuk bertemu, bersua dan bersama.
Salam kenal, Mbak” .
After Reading Play.Blog ini diasuh oleh Mbak Mulya Saadi. Saya sudah cukup sering meninggalkan komentar pada tulisan miliknya. Sudah lama menjadi blog yang mengikuti tulisannya karena kami memiliki kesukaan yang kurang lebih sama, Buku, Anime dan BTS.
Tulisan miliknya yang berjudul “Silsilah Duka” membuat saya meninggalkan komentar sebagai berikut:
“Hi, Mbak.
Saya suka dengan judul buku ini, “Silsilah Duka”. Saya membayangkan, bagaimana duka itu bisa terbentuk dan menghasilkan tanda dan gejala sakit hati, dan luka.
Apakah kisahnya demikian ? hummm…Jadi pengen baca”.
Jejak Andi. Blog ini diasuh oleh Mas Andy Riyan. Saya sudah lama sering bertukar komentar di Blog masing-masing. Hal berkesan yang saya temukan pada Mas Andy adalah cara pikirnya yang unik, dan dalam. Ia tipikal orang dengan pemikiran kontemplatif dan mendalam.
Tulisan-nya yang berjudul, “Ingin Kuistirahatkan DIriku” menjadi tulisan untuk tempat saya berlabuh. Atas tulisannya, saya memberi tanggapan seperti ini:
“Hi, Mas Andy.
Tulisan yang sangat indah. Saya setuju dengan pendapat teman-teman sebelumnya, “Ketika lelah, beristirahatlah”. Memaksakan diri untuk terus berjalan, berlari atau bekerja, mungkin bukan keputusan yang baik. Benar, “Apakah ini adalah nafasku, atau ruhku ?”.
Permenungan yang dalam, Mas Andy”.
Kantong Suara. Blog ini ditulis oleh Mbak Ilmi Nurhuzainatul Fadilah. Tulisan-nya yang berjudul “Terbaik :)” menjadi tulisan yang saya beri tanggapan. Berikut adalah tanggapan saya:
“Hi, Mbak.
Keputusan seorang Ibu untuk melepas anaknya untuk mencapai cita-cita dan keinginannya sendiri adalah sebuah pengorbanan yang besar. Ibu saya mengajarkan saya untuk merasakan hal seperti ini. Tapi, percayalah ketika kita mencintai seseorang, melepas dan membiarkan Ia terbang mencari/menjadi dirinya sendiri adalah sebuah aksi cinta yang besar. Itulah Ibu.
Salam untuk Ibu-mu, Mbak”.
Juman Bin Wastono. Blog ini diasuh oleh Mas yang namanya diabadikan sebagai nama blog-nya juga. Tulisannya yang berjudul, “Sanksi BPJS Kesehatan Berpotensi Menumbuhkan Ketidakadilan” menjadi tulisan yang saya lahap dan beri tanggapan. Berikut adalah tanggapan saya:
“Tulisan yang sangat menarik, Pak. Saya saat ini juga sedang mendalami topik soal BPJS Kesehatan ini. Saya merasa sedikit bagaimana begitu, karena meskipun saya adalah petugas kesehatan, BPJS Kesehatan ini masih sangat sulit untuk saya pahami proses kerjanya.
Saya banyak mendengar soal ‘ketidakadilan’ yang ditumbulkan oleh sistem BPJS Kesehatan ini, dan bagaimana banyak orang yang tidak bisa secara maksimal menggunakan layanan yang ditawarkan. Saya juga kerap mendengar soal istilah “Subsidi silang” untuk penggunaan BPJS Kesehatan. Istilah subsidi silang ini mmebuat saya ogah untuk lebih jauh mendalami soal sistem BPJS Kesehatan hahaha. Apa-apaan coba.
Terima kasih sudah menulis topik yang sangat menarik ini, Pak. Saya jadi sangat bersemangat untuk mendalami lebih jauh lagi soal topik ini” .
Zaki Setiawan. Blog ini diasuh oleh Penulis yang namanya diabadikan sebagai nama blog-nya juga. Ketika membaca bio penulis, saya begitu tercengang dengan kesibukan dan karya yang sudah ditorehkan oleh penulis. Terutama prestasi dan karya dalam bidang social kemasyarakatan.
Saya mengunjungi blog penulis dan secara langsung sangat tertarik dengan tulisan berjudul, “Filosofi Sapu Lidi”. Untuk tulisan ini, berikut adalah tanggapan sayaL
“Hi, Mas Zaki. Salam kenal dari saya. Senang bisa bertemu dalam tulisan seperti di Blog ini” .
Dephimap. Bloh ini ditulis oleh Mbak Devita Lailia Nurjana. Mbak Devi kelahiran 1999, dan saya merasa sangat tua sekali! Belum lagi, Mbak Devi sangat lihai memerankan perannya sebagai Polisi Bahasa. Saya senang sekali setiap kali mendapatkan koreksi tulisan darinya.
Mengunjungi Blog Mbak Devi membuat saya menyempatkan diri untuk mampir sebentar ke tulisannya yang berjudul “Perdebatan Batin dan Pikiran”. Untuk tulisan ini, berikut adalah tanggapan saya:
“Hi, Mbak.
Wah, Daeng Krisna Pabicara adalah Polisi Bahasa idola saya. Tulisan-tulisan Beliau saya jadikan panduan dan tuntunan untuk menulis dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik. Saya menyetujui pendapat Mbak Devi yang menyatakan bahwa Bahasa Indonesia itu bukan bahasa yang mudah dipelajari. Rumit!
Rumit, tapi sangat indah. Itu Bahasa Indonesia”.
Anything Frida. Blog ini diasuh langsung oleh Mbak Rochma Efridaningrum. Membaca blognya, saya begitu sangat terkesima dengan statusnya sebagai Mahasiswa dan kegiatan freelancer yang Ia kerjakan. Saya teringat dengan masa-masa sebagai Mahasiswa Pendidikan Sarjana dulu, saya tidak memiliki kesempatan yang sama untuk melakukan apa yang benar saya inginkan. Saya terlalu sibuk menimbun diri di antara buku-buku teks kesehatan dan kedokteran yang tebalnya bukan main. Untung saja, saat ini saya cukup bisa mengatur waktu untuk mengerjakan apa yang sangat ingin saya lakukan. Mbak Frida mengingatkan saya tentang masa-masa ini.
Dalam tulisannya yang berjudul “Jajan Buku Tahun 2019” membuat saya meninggalkan tanggapan sebagai berikut:
“Hi, Mbak.
Salutttt buangettt dengan dirimu!
Pada tahun 2019 ini, sudah menyelesaikan 20 buah buku. Hummm…Kece!
Saya pun melakukan target untuk membaca dan membagikan buah-buah hasil bacaan saya. Akhir-akhir ini tantangan ini saya naikkan menjadi, menggunakan buku-buku yang saya baca untuk mewujudkan secara nyata proyek/program untuk orang-orang yang saya layani.
Saya menyadari bahwa buku setelah dibaca dan dibuat review-nya, lalu apa ? Saya kemudian mengambil inisiatif untuk mewujudkan ide-ide dalma buku ke dalam sesuatu yang nyata. Sebagai contoh, buku dengan tema Hidup Minimalis. Saya melahap beberapa buku dengan genre yang kurang lebih sama. Lalu, saya wujudkan ide buku ini dalam bentuk tindakan, saya praktikkan sendiri bagaimana hidup minimalis itu. Tidak langsung, tapi bertahap.
E…kok malah curhat hahahaha” .
Chan Hasmia. Blog ini adalah blog yang diasuh oleh Mbak Hasmia. Penulis adalah seorang pecinta warna gelap, sama seperti saya. Mereka yang mencintai warna gelap, kebanyakan adalah orang yang sensitive, cenderung super sensitive dengan keadaan di sekelilingnya. Entah sadar atau tidak sadar, mereka sangat peka dengan perubahan sekecil apapun di sekeliling mereka. Mereka peduli, bahkan sangat peduli dengan orang yang mereka kasihi.
Saya berkunjung dan menikmati sajian tulisannya berjudul “Pendekatan Roti Isi”, atas tulisan ini, berikut adalah tanggap saya:
“Hi, Mbak.
Ketika membaca judul tulisan ini, saya membayangkan “roti isi”, roti yang memiliki isi (Bisa sayur mayur atau daging). Dalam bayangan saya, roti isi mewakili gambaran hidup kita yang nampak di luar dan juga nampak dari dalam.
Seperti halnya roti isi, untuk merasakan nikmatnya isi roti, kita harus melewati bagian roti. Sama seperti halnya dalam mengenal seseorang, kita tidak bisa menilai hanya dari penampilan luar saja. Untuk mengenal seseorang, lewati batas permukaan dan masuk ke dalam.
Saya tidak menyangka, Mbak mendeskripsikannya dengan berbeda. Bisa juga, tentu saja. Ini adalah hak penulis, dan saya sangat terkagum-kagum. Saya terkesan dengan kemampaun Mbak untuk memberikan penilaian dan arti dari sebuah kejadian sehari-hari yang sederhana. Ini adalah kemampuan berpikir yang luar biasa!.
Selanjutnya mengenai penilaian dan menerima kritik dari orang lain. Saya termasuk orang yang sangat terbuka atas kritik dan masukan dari orang lain. Saya tidak seperti ini sebelumnya, sebelumnya saya adalah orang yang nyaris dibilang anti-kritik. Entah sejak kapan saya berubah. Tapi, Apa yang Mbak tuliskan di sini benar. Kita tidak boleh sampai anti kritik atau selalu menolak masukan dari orang lain. Kapan kita bisa berkembang ?
Wah, ini tulisan sangat bernutrisi, Mbak. Terima kasih ya Mbak”.
Azizah Mursyidah. Blog ini diasuh oleh penulis yang namanya diabadikan sebagai nama blog juga. Ketika membaca bio penulis, saya sangat terkesan. Kak Azizah adalah seorang guru, dan bagi saya guru adalah sosok panutan, luar biasa.
Untuk tulisannya yang berjudul “Cinta” berikut adalah tanggapan saya:
“Hi, Mbak. Salam kenal dari saya, senang rasanya bisa bertemu dengan Mbak dalam komunitas Ikatan Kata.
Cinta ya, wah…ini adalah topik yang tidak pernah habis-habisnya dibahas oleh semua orang. Kekuatannya sangat luar biasa, menginspirasi dan bisa juga menghancurkan.
Ketika cinta tumbuh di hati, biarlah Ia tumbuh dan bersemi di sana. Nanti, ketika tiba saatnya Ia mekar dan berkembang, jaga Ia agar bisa menjadi kebaikan bagi yang melihatnya.
Ketika kita jatuh cinta, pada saat itulah bunga cinta dalam hati kita bermekaran. Sama seperti yang Mbak tulis di sini, dan itu indah.
Saran saya, jangan ditahan atau ditunda untuk mengatakan bahwa kita mencintai, mengagumi dan mendoakan seseorang yang kita cintai. Bukan karena kita berharap bahwa Ia pun merasakan hal yang sama, tapi hanya karena Ia pantas tahu bahwa keberadaannya menjadi sumber kebahagiaan dan kebaikan bagi sesamanya”.
Alwi Berkata. Blog ini adalah blog yang diasuh oleh Mas Alwi Setiawan. Ketika membaca bio-nya, saya begitu sangat terkesan, Ia ternyata sedang menimba ilmu di Mesir. Profilnya ini membuat saya sangat tertarik untuk membaca tulisan-tulisan yang Ia terbitkan di Blog.
Tulisannya yang berjudul “Masuk kuliah sabtu [blog] #16/11”, sangat menarik untuk saya tanggapi. Untuk tulisan ini, berikut adalah tanggapan saya:
“Hi, Mas Alwi. Saya sangat senang menemukan ada seorang warga negara Indonesia yang sedang menjalani pendidikan di luar negeri, apalagi di Mesir. Kisah Mas Alwi ini sungguh sangat menginspirasi, terutama untuk melihat gambaran kegiatan harian di kelas yang diisi oleh banyak orang asing.
Salam untukmu, Mas Alwi. Semoga selalu semangat untuk menulis dan berbagi cerita untuk kita di Indonesia”.
Dunia Rachda. Blog ini adalah blog yang ditulis oleh Mbak Ida Mayasari. Tulisannya yang berjudul “Kudus, Kota Kuliner Unik” menjadi tulisan yang sangat menarik untuk saya komentari. Untuk tulisan ini, berikut adalah tanggapan saya:
“Hi, Mbak. Saya belum pernah ke Kudus, tapi sepertinya sangat menarik ya”.
…
Setelah memberi komentar dan mengunjungi blog teman-teman Ikatan Kata. Saya menemukan beberapa hal menarik, salah satunya adalah bagaimana saya memanggil teman-teman di Ikatan Kata. Saya memanggil beberapa orang dengan sebutan “Mas”, “Kak”, “Mbak”. Saya menyadari bahwa sebagai orang Indonesia, sebutan ini memang pantas (dan bahkan wajib) untuk disematkan sebelum nama seseorang. Berbeda ketika saya tinggal di Luar negeri, seperti di Manila. Saya dengan sangat bebas memanggil langsung nama orang,misalkan “Ayu” tanpa ada embel-embel Bu, Mbak atau Kak. Perbedaan ini sangat menarik untuk dicermati.
Selanjutnya, saya menemukan bahwa tema “Cinta” adalah tema yang paling konsisten, yang menggerakkan dan menginspirasi seseorang untuk menulis. Saya pun termasuk orang yang demikian, dan seriously senang dengan temuan ini. Sambil mengerjakan tulisan ini, saya pun sedang menyelesaikan tulisan lain yang mengandung tema “Cinta” juga, tapi dengan sudut pandang yang lebih menitikberatkan pada hasil penelitian dan temuan ilmiah (Semoga cepat rampung…).
Saya pun menyadari bahwa sangat sulit untuk berkunjung ke blog teman-teman Ikatan Kata dalam waktu satu hari saja. Saya ingin agar kunjungan yang saya lakukan dapat memberi makna dan memberi arti, dengan alasan inilah saya perlu menyediakan waktu khusus dan tidak ingin terburu-buru. Saya ingin secara total dan sadar membaca setiap tulisan yang diterbitkan oleh teman-teman Ikatan Kata, karena saya tahu bahwa tulisan-tulisan yang diterbitkan di setiap blog pasti dikerjakan dengan sepenuh hati. Ada roh dan semangat yang disematkan oleh penulis dari tulisan-tulisan yang dihasilkannya. Tidak ada yang sembarangan.
…
Demikian catatan kunjungan saya. Saya tahu, sangat panjang. Saya sebaiknya membagi tulisan ini menjadi dua bagian. Tapi, untuk alasan kebaikan, saya menuliskannya hanya untuk satu postingan saja.
Semoga bermanfaat.
Lengkap! Satu hal tentang Ayu adalah detil, rapi dan panjang.
Sedikit koreksi : bunus (bonus), bloh (blog) dan Pabicara (nama belakangnya adalah Pabichara)
Salam!
LikeLiked by 1 person
Terima kasih banyak, Kak.
Iaaa Ampunnn masih aja ada typo ya! Sepertinya kacamata ini perlu di cek kembali keakuratannya wkwkwk.
Beneran deh, Kak. KETIK edisi ini, mau tak mau harus panjang. Ada lebih dari 20 Blog yang harus dikunjungi, dan tulisannya diberi komentar. Tapi, senang juga. Ayu jadi bisa mengenal teman-teman Pengikat Kata dari blog-nya masing-masing.
LikeLike
Yups, selamat! Ayu bisa menebak kembali alasan dibalik adanya KETIK#8 ini.
Yang KETIK #9 udah diintip?
LikeLiked by 1 person
Terima kasih, Kak. Yeap, sudah diintip untuk KETIK#9, baca Novel begitu ya Kak. Siappp
LikeLike
Review hanya 1 bab saja. Tidak perlu seluruhnya.
Tapi kalau mau baca semua, silakan
LikeLiked by 1 person
Siap, Kak !
LikeLike
Btw, sepertinya baru kali ini aku melihat pos Ayu hanya berisi 1 kata. Hehe…
LikeLiked by 1 person
Judul pos maksudnya ya Kak wkwkwkwk
LikeLike
Iya judulnya.
LikeLiked by 1 person
Ia dia Kak, Ayu belajar untuk menyederhanakan judul. Tapi, isi postingan tetap saja panjang wkwkwk
LikeLike
Tak apa-apa. Tetap semangat!
LikeLike
luar biasa, mencoba dengan gaya yang sama sekali berbeda. sangat bagus begitu mengalir
LikeLiked by 1 person
Terima kasih banyak, Pak. Ayu masih belajar juga, ini menyontek gaya Kak Fahmi wkwkwk
LikeLiked by 1 person
Weeeeeeewww lengkap, akurat, niat.👍
LikeLiked by 1 person
Terima kasih, Mas Faisal.
LikeLike
😍😍😍😍😍😭😭😭 Panutaaaaan. Jadi pingin panggil Mbak Ayu pakai Mamah 😅
LikeLiked by 1 person
Woaaa, Ia Nak, eeeehhh…hahahaha
Panggil Mbak saja, jadi ngak ketahuan sudah tua begitu wkwkwkw
LikeLiked by 1 person
😁😁😁
LikeLike
Luar biasa, salut aku dengan energi menulis mbak Frani Ayu. Totalitasnya patut aku acungkan jempol. Aku perlu banyak belajar. 😀
LikeLiked by 1 person
Terima kasih, Mas.
Ini hanya kebetulan saja, untuk postingan lain belum tentu bisa se-semangat ini wkwkwkwk
LikeLike
Hai mbak Ayu… Terimakasih sudah berkunjung.
Cuma meluruskan sedikit ya ttg “cari muka”.
Ditulisan tsb, saya tidak menyampaikan tentang iri hati, tapi lebih tepatnya mengajak orang berpikir ulang tentang “cari muka” terhadap sesama manusia. Saya hanya menerangkan, kenapa tidak cari muka sama Allah, sedangkan jika ditempat kerja. Kita cari muka sama bos, kita dpt kenikmatan yg bagus. Lantas, kenapa kita tidak cari muka kepada Allah yg memiliki segala2nya.
Gitu mbak Ayu.
LikeLiked by 1 person
Halo, Mbak Caca. Terima kasih sudah meluruskan. Kadang, sebagai pembaca, saya memiliki persepsi sendiri terhadap apa yang dituliskan oleh penulis. Persepsi ini kadang bisa sama, kadang bisa sangat berbeda. Banyak faktor yang bisa menyebabkan hal seperti ini terjadi. Anyway, terima kasih banyak sudah meluruskan. Jadi, saya pun bisa memperbaiki pemahaman saya.
LikeLiked by 1 person