Sajak Secangkir Kopi

restaurant-red-beans-coffeepic: pexels.com

harum secangkir kopi yang kuseduh pagi ini, tak terwujud dari untaian kata yang kauracik apik hasil memungut huruf-huruf di tumpukan bukumu yang berdebu

orgasme saat klimaks bercintamu, tak kan terganti imaji liar yang tersusun bagai prosa liris hingga logika tiris

katakan saja lewat satu kalimat sederhana, selayaknya buah apel yang jatuh di ujung gravitasi. bukan rasa putus asa akibat kemarau panjang tak bertepi

sebungkus kopi yang kaukirim tempo hari, hanya butuh 90 derajat celsius air murni untuk bisa kunikmati. Sebab satu kata yang membumi, lebih kupahami dari ribuan kata yang kauukir di menara gading

mari… seruput kopi sebelum dingin

*

Depok, 24 Nov 19

Advertisement

18 thoughts on “Sajak Secangkir Kopi

Comments are closed.