
Standar kesuksesan seseorang berbeda-beda, seorang petani yang panennya tidak menentu, tetap menyedekahkan penghasilannya kepada orang yang membutuhkan, merupakan kebahagiaan bagi seorang petani, seorang tukang ojek yang penghasilannya tidak menentu bisa menafkahi keluarganya dari keringatnya merupakan standar kesuksesan baginya. Petani dan tukang becak tersebut telah sukses sebagai manusia yang bermanfaat untuk orang lain, menurut standarnya tanpa harus meminta-minta.
Setiap orang memiliki standar atau target yang berbeda tentang arti kesuksesannya. Semua bergantung bidang yang ditekuninya. Karena itu, hal ini bukanlah sesuatu yang dapat berjalan otomatis, seperti paru-paru dan jantung yang terus bekerja pada tubuh. Kesuksesan membutuhkan usaha, proses, waktu, ketekunan, nikmatilah proses yang kita jalani, maka kamu akan menggapai kesuksesanmu.
Cakep, tulisan yang mencerahkan Ziezie. Kesuksesan sesungguhnya tak semata-mata tentang materi.
Btw, bagaimana kalau paragraf pertama aku edit sedikit seperti ini?
Ketika kita mendengar kata “Kesuksesan” banyak dari kita yang beranggapan, bahwa sukses adalah memiliki banyak materi. Misalnya, memiliki banyak harta, rumah yang luas, kekayaan, jabatan, mobil milyaran rupiah, koleksi barang-barang branded. Tetapi ukuran kesuksesan seseorang tersebut, tidak bisa diukur dari harta yang dimilikinya.
Banyak orang kaya yang menumpuk harta tapi tidak pernah cukup dengan kekayaannya, hutang dimana-mana, gali lubang tutup lubang. Sedangkan banyak orang yang hidup serba kekurangan, sedih, melarat, tapi bersyukur atas segala pemberian, merasa cukup atas pemberian sang pencipta, bahkan berbagi kepada sesama sehingga hartanya menjadi berkah dan berlimpah.
LikeLike
siap, terima kasih
LikeLike
Sukses untuk kita semua
LikeLike
Dear Ziezie, mohon untuk atur paragraf menjadi rata kiri (align left)
LikeLike
ya thanks
LikeLike