selalu kuingat
perjumpaan
dalam diam
di perpustakaan
di sudut rak buku
yang tak banyak dituju
pada sunyi yang kutemu
tapi, berisik gemuruh
di sekujur tubuh
pada kalimat padat
kupastikan sempat
banyak halaman kulumat
kisah yang berlipat-lipat
selalu ada semangat
bersimpuh luruh
pada kalimat teduh
diksi yang kadang keruh
sampai aku berpeluh
tak ada sekelumit keluh
perasaan melayang-lanyang
tenggelam dalam buaian
banyak kisah yang bisa dikenang
kudapatkan di perpustakaan
hanya seorang yang tahu
guru Bahasa Indonesia saat itu
katanya goresanku ditunggu
09.00 16/11/2019
Puisi sekali duduk ini ya, mas. Luar biasa produktif. Anywhere and everywhere.
😀
LikeLike
kalau pas beruntung ya begitu, ada ide segera ketik sekali duduk selesai
LikeLiked by 1 person
Betul mas. Kalau enggak, langsung ilang itu ide.
LikeLiked by 1 person
yang kuingat di perpustakaan adalah penjaganya
LikeLike
kalau di SMP penjaganya juga aku ingat, beliaulah yang mengumumkan aku sebagai pengunjung paling sering
LikeLike
Mantap! Sejak masih unyu-unyu, dirimu sudah doyan buku, Suhu.
Huhu..
LikeLike
pernah kuposting, au memang cinta
LikeLike
mas, jika tak ada waktu sudikah membaca puisiku
https://ishfah7.wordpress.com/2019/11/16/perempuan-berambut-pirang/
LikeLike
kuusahakan membacanya
LikeLike
Ok
LikeLike
cukup satu kata setelah kubaca: keren
LikeLike
Mantap!
LikeLike