7 Pendekar Literasi

Ilustrasi-pendekar
ilustrasi : medanmerdeka.com

Aku terdampar di sebuah kerajaan rimba maya yang tak pernah terbayang sebelumnya. Kerajaan itu bernama Ikatan Kata. Dihuni oleh 29 pendekar literasi. Mereka semua jagoan menulis. Pandai mengikat kata menjadi sebuah karya tulis dan sastra yang indah dan mencerahkan.

Ada baiknya kuperkenalkan mereka satu persatu. Namun karena dibatasi oleh aturan, maka kuperkenalkan 7 pendekar saja dulu ya. Lagi pula kalau kusebutkan semua khawatir jari-jemariku kelelahan. Dan yang pasti kalian bosan.

Pendekar Puisi
Namanya Sunarno Sahlan. Biasa dipanggil mas Narno. Dialah pendekar paling produktif menulis puisi yang pernah kukenal. Pembawaannya kalem tapi tegas. Itu yang aku tangkap sekilas dari kepribadiannya. Kalimat-kalimatnya saat menulis puisi atau ngobrol di grup WA terseleksi dengan baik. To the point dan efektif. Kalau diibaratkan petarung ia seperti Bruce Lee. Sekali pukul musuh langsung terkapar. Perawakannya besar dan tinggi badannya standar orang Indonesia. Jarang senyum tetapi sekali tersenyum berpotensi menakhlukkan para wanita yang menatap wajahnya. Mungkin karena itu mas Narno pun berhemat dalam hal senyum. Berbahaya. Walaupun demikian, jiwanya sangat puitis. Kalau kamu penasaran, cobalah sekali waktu meluangkan diri mengunjungi rumahnya. Di sana akan kautemukan taman-taman puisi tentang kerinduan, alam, dan kampung halaman.

Pendekar Nunu
Panggil ia Nunu. Pemuda periang dan humoris, tapi suka curcol. Di balik pembawaannya yang periang, ia suka berfikir melangit, filosofis sekaligus puitis. “Aku adalah sang juara”, begitu cara dia memperkenalkan dirinya. Tulisannya seringkali penuh dengan mahfudzat, kata-kata mutiara bahasa Arab. Maklum, dunia pesantren sudah terpatri dalam jiwanya. Ia pernah memenangkan ajang perlombaan yang diselenggarakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Di dalam rahim Sang Ibu ia beradu cepat dan kuat dengan embrio-embrio lainnya. Dan dialah yang terpilih sebagai Sang Juara hingga lahirlah bayi Nunu atas bantuan dukun beranak. Di bumi Tasikmalaya.

Nunu, Sang Juara bertubuh sedang agak kurus. Suka mengenakan jaket hitam. Kalau di WA group sering nyeletuk lucu. Walaupun begitu predikat Sang Juara tetap pantas disematkan padanya. Sebagai tanda pribadi yang pandai bersyukur pada Tuhan yang telah mengaruniai kehidupan.

Pendekar Riris
Mungil, ceria, murah senyum. Dan manis tentunya. Ahai. Itu barangkali yang akan kautemukan pada kesan pertama saat berjumpa dengannya. Tetapi kalau kamu membaca tulisan-tulisannya, ada banyak keresahan di sana. Dilihat dari pembawaannya yang unyu, tak disangka ia pintar merangkai ungkapan-ungkapan filosofis pada setiap kalimatnya. Seperti hasil perenungan yang dalam. Gaya bahasanya out of the box. Penuh kejutan. Sungguh, pendekar literasi wanita ini tak bisa dianggap remeh kalau sudah memainkan jurusnya dalam berkata-kata. Itu pendapatku, walaupun ia mengaku hanya menumpahkan isi kepala yang seringkali berantakan. Yang berantakan saja seperti itu, apalagi bila lebih serius menuliskannya.

Pendekar Rifi
Kalau melihat sepak terjangnya, sudah tak diragukan lagi kelihaiannya dalam mengolah kata. Rifi salah satu pendekar literasi yang sudah mampu menghasilkan karya. Dua buah buku berjudul The Joker’s Secret dan The Man Who Plays Piano bisa kalian temukan di toko buku. Rifi berperawakan standar gadis Indonesia. Mahasiswi UI ini punya hobi yang unik. Yang jarang sekali dilakukan generasi milenial saat ini. Koleksi perangko dan korespondensi dengan kartu pos ke seluruh dunia. Keren bukan?

Pendekar Fahmi
Namanya Fahmi Ishfah. Biasa dipanggil mas Fahmi atau kang Fahmi.

Kang Fahmi adalah seorang bapak yang rela tinggal jauh dari keluarga demi tugas mulia. Mencari nafkah demi anak istri. Di tengah kehidupan LDR-nya ia masih setia menjalani passionnya yang menjadi hobi sejak kecil. Menulis. Pembawaannya yang ramah membuatnya mudah bergaul. Ditambah ia mahir di bidang IT. Tak heran ia mampu membidani sebuah komunitas menulis di kerajaan literasi, Ikatan Kita. Dia ibarat Singa si raja hutan Ikatan Kita. Di balik keramahannya ia adalah pribadi yang tegas (atau keras ya? 😀 ). Jangan harap menawar tugas yang sudah diinstruksikan. Ia akan tetap pada pendiriannya bahwa tugas harus dikerjakan, satu demi satu dan urut. Ia sangat teliti terhadap setiap kata bahkan huruf, begitu ada pelanggaran kaidah tata bahasa,  maka siap-siap dengar peluit koreksi. Meskipun begitu, ia akan menyampaikannya dengan ramah dan sabar. Ia pribadi yang santai tetapi serius. Kedisiplinannya terhadap tata bahasa kiranya akan berdampak positif pada perkembangan menulis para pendekar lainnya.

Pendekar Cicicuit
Seperti burung ya nama pendekar ini. Cicicuit adalah kata yang pertama kuingat saat mengenal sosok pendekar literasi Mulya Saadi. Membaca tulisan-tulisannya kamu akan mengerti mengapa ia identik dengan cicicuit. Ia seperti burung yang suka mencicit dengan suara-suara khasnya. Menyapa tidak dengan kata “Hello…” tetapi “Wello…”.

Gaya tulisannya selalu lincah dan ceria. Puisinya juga bagus-bagus. Berusaha memotret realitas dengan bahasa yang kadang sedikit nakal. Model puisi Jokpin yang menjadi idolanya. Cobalah mengintip lebih dalam di blognya. Akan kaudengar cicicuit burung Pipit. Eh, bukan.. Cicicuit Teh Mulya Saadi dengan segala tingkahnya yang lucu dan kadang selengehan.

Pendekar Kucca
Pendekar Kucca, nama yang bagus. Nama unik hasil pencarian panjang untuk sebuah blog yang unik. Setelah berganti-ganti nama, akhirnya di suatu waktu turunlah wangsit dari langit. Nama Kucca terlintas begitu saja hanya dalam tempo berpikir 5 menit,  tapi langsung membuatnya tertarik untuk dijadikan nama domain pemilik blog yang bernama asli Risna ini. Jadilah tulisankucca.wordpress.com. Tulisannya keren-keren. Minatnya banyak. NaNoWriMo 2019 pun langsung diikutinya walaupun eventnya sudah di tengah perjalanan. Saat melamar menjadi Pendekar Literasi di Ikatan Kata, ia sempat gamang. Khawatir tidak bisa konsisten. (Itu mah, masalah banyak orang, Kucca 😀 ). Itulah salah satu alasan mengapa para pendekar literasi berkumpul di Ikatan Kata agar tetap bisa saling mensuport agar bisa konsisten menulis. Barangkali itu yang bisa kukenal dari seorang pendekar literasi Kucca Kucca Hotahai. Pendekar Kucca.

Itulah beberapa pendekar literasi di kerajaan baru Ikatan Kita yang bisa aku ceritakan padamu. Kelak kalau ada kesempatan  akan kuceritakan pendekar-pendekar yang lain, dengan jurus-jurus kata yang tak kalah sakti dan mematikan. Seperti jurus kapak nagageni 212.

Salam literasi.

*

 

Advertisement

23 thoughts on “7 Pendekar Literasi

  1. Wah ada akuuu, hahaha. Interaksi kita sepertinya kurang intens ya, MasHP. Padahal lho sekompleks. 😂 Di balik semua itu, konsep tulisannya keren! Aku bahkan nggak kepikiran. MasHP memang selalu inovatif. 👍

    Liked by 1 person

  2. Iiih ada si Mulya. Ngapain coba dia di situ?? Blagu bener tu bocah. 😁😁 Makasih sudah disebutkan Mas Hp. Penggambarannya bikin saya ketawa2 sendiri. Salam cicicuit. 😄😄

    Liked by 1 person

      1. Siap-siap 😂 98% mas. Beberapa orang bilang aku jutek waktu pertama kali liat, beberapa lagi emang bilang aku murah senyum. Saking murahnya, suka senyum-senyum sendirii. Hahahaha, bohong deh 😂

        Liked by 1 person

Comments are closed.