Tantangan #Ketik6 tentang preposisi, kali ini saya terlambat. Meskipun terlambat kuusahakan secara cepat dengan imajinasi yang tak tentu arahnya.
Ada yang bertanya padaku bagaimana puisi dibuat. Ya, kukatakan saja maka cukup dituliskan di selembar kertas atau diketikkan di komputer. Kalau menyimpannya di hati, tidak akan jadi puisi. Kepada siapa pun yang ragu bahwa membuat puisi itu mudah datanglah ke sini. Agar bisa keluar dari blok yang memagari. Gunakanlah kedua tangan untuk membuktikannya. Tak perlu harus ke sekolah atau ke tempat kursus resmi.
Sekedar uneg-uneg bagaimana agar rajin berpuisi. Maka ada tips yang bisa digunakan. Ke-satu menulislah segera, ke-dua menulislah sekarang juga dan yang ke-tiga jangan lupa bacalah puisi orang lain agar kita tahu bahwa orang lain juga berpuisi.
Bagaimanapun kalau tidak pernah mencoba tidak akan bisa. Kapanpun waktunya segera lakukan. Meskipun itu banyak rintangan. Apa pun yang terjadi marilah kita buktikan berpuisi itu gampang. Tak seorang pun berhak mengatakan, ah kamu tak bisa apa-apa. Biarpun orang lain tetap menganggapnya susah. Aku pun telah maklum. Kemudian tinggal kita pasrahkan kepada-Nya. Sebab ketentuan-Nya tak ada yang bisa menolak. Jangan lupa selalu berdoa dengan menyebut nama-Nya.
Tips yang sangat membantu, mas Narno. Meskipun dibuat sangat cepat.
Nice.
LikeLike
The Power of kepepet
LikeLike
suhu
LikeLike
suhunya tinggi? panas?
LikeLiked by 1 person
hehehe bikin puisi lagi pak
LikeLike
ok, sudah ada kok puisi barunya
LikeLike
Master!
LikeLike
hehe, inipun setelah menulis puisi yang muncul idenya saat ikut acara maulid di tetangga
LikeLike
Maulid yang membawa barokah
LikeLike
alhamdulillah
LikeLike