Tak Ada Hidup Yang Sempurna

Sewaktu duduk di bangku sekolah, Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang aku suka. Bila rumus pelajaran lain dengan segera terlupakan tetapi bila menyangkut Bahasa Indonesia lain ceritanya. Nilai untuk pelajaran ini pun selalu tinggi.

Tetapi seiring waktu berjalan, teori pun tinggal teori bahkan cenderung dilupakan. Demikian pula halnya dengan cara penulisan yang benar. Sengaja atau tidak sengaja, banyak sekali kaidah menulis yang diabaikan. Contoh nyata dalam menulis blog sendiri di WordPress.

Berangkat dari keprihatinan tentang cara penulisan tersebut maka tantangan #Ketik6 Komunitas Ikatan Kata adalah membuat 27 kalimat sesuai dengan kategori yang dibuat. Memang bukan suatu keharusan untuk menulis yang baik dan benar tetapi kalau bisa membuat yang baik dan benar apa salahnya untuk mulai melakukan itu.

Untuk menjawab challenge tersebut, maka saya membuat sebuah tulisan prosais di bawah ini:

Tak Ada Hidup Yang Sempurna

Bagaimanapun Perjalanan kehidupan harus tetap dihadapi (1).
Panas terik bahkan hujan deras serta badai sekali pun harus mampu dilalui (2).
Jalan terjal berliku semua sebaiknya dianggap (3) sebagai bunga- bunga kehidupan.
Kalau masalah yang kau katakan, di dunia (4) ini pasti ada masalah tanpa memandang siapa, apa dan bagaimana.
Di rumah (5), di tempat kerja (6) bahkan di mana saja.
Tiada guna keluh kesah itu, apalagi hanya kepada (7) manusia. Manusia bukan tempat yang tepat, ketawa (8) di depan kita tetapi esok hari tak ada yang tahu bagaimana. Keluh yang kita harap hanya untuk ditampung tetapi ternyata sudah berserak ke sana kemari (9).
Berserah dan berdoa jalan terbaik.
Keresahan dan kegalauan serahkan kepada Tuhan.
Ke mana(10) pun melangkah, ke barat (11) ke timur (12) bahkan ke ujung dunia sekalipun yang penting selalu andalkan Tuhan menjadi penuntun.
Tak usah bimbang bila tak bisa menjadi yang terbaik.
Peringkat bukanlah kunci kebahagiaan. Menjadi yang pertama bukanlah satu-satunya ukuran kesuksesan.
Ke-2(13), ke-3 (14) bahkan bila itu peringkat ke-100 (15) sekalipun (16) … bila kita bahagia, tidak akan menjadi masalah. Meskipun (17) tak dianggap tetapi selalu lakukan yang terbaik. Walaupun (18) harus mengelus dada.
Bukan hanya dirimu, siapa pun (19) di dunia ini memiliki pergumulan masing-masing.
Jangankan orang biasa, orang yang kelihatan paling sukses pun (20), bahkan orang soleh pun (21) memiliki pergumulan.
Kehidupan yang tampak sempurna bukan jaminan bahwa tidak memiliki beban dalam hidupnya(22).
Bisa saja dari ekonomi mapan tetapi ternyata memiliki masalah besar dalam rumahtangganya (23) atau rumah tangga bahagia tetapi memiliki beban terkait pekerjaannya (24). Tak ada manusia yang terlahir sempurna, seperti lirik lagu Jangan Menyerah- D’Masiv, intinya tetap berserah ke haribaan-Nya (25). Mohon khikmad kepada-Nya (26) dan yang terutama selalu bersyukur kepada-Nya (27). Sebab rancangan Tuhan selalu yang terbaik dan Tuhan menjadikan semua indah pada waktunya.

Demikian tulisan yang aku buat terkait rule dari challenge tersebut yaitu: Buatlah daftar kalimat dari masing-masing poin di bawah ini. Kamu harus membuat 3 contoh kalimat per poin.

  • Kata depan di yang disambung (sebagai kata kerja pasif)
  • Kata depan di yang dipisah (untuk menunjukkan arah atau tempat)
  • Kata depan ke yang disambung (sebagai kata kerja atau kuantitas)
  • Kata depan keyang dipisah (untuk menunjukkan arah atau tempat)
  • Kata depan ke- (untuk menyatakan nomor urut)
  • Kata depan pun yang disambung (untuk menyatakan penegasan)
  • Kata depan pun yang dipisah (untuk menyatakan juga atau saja)
  • Kata depan nya yang disambung (untuk menyatakan kepemilikan orang ketiga atau menunjukkan sesuatu
  • Kata depan nya yang dipisah (untuk menyatakan kepemilikan Tuhan)

-Gassmom-

Pematangsiantar, 131119

Pict. pint

Advertisement

7 thoughts on “Tak Ada Hidup Yang Sempurna

      1. Maksudnya, sudah langsung aku ganti tadi begitu membaca koment. Apakah sdh bisa begitu?

        Tiada guna keluh kesah itu, apalagi hanya kepada (7) manusia. Manusia bukan tempat yang tepat, ketawa (8) di depan kita tetapi esok hari tak ada yang tahu bagaimana. Keluh yang kita harap hanya untuk ditampung tetapi ternyata sudah berserak ke sana kemari (9).
        Berserah dan berdoa jalan terbaik.
        Keresahan dan kegalauan serahkan kepada Tuhan.

        Like

Comments are closed.