Aku telah banyak mencium bebauan
Tapi tak ada yang sebau kebohongan
Tak terlihat namun dapat dibuktikan
Tak tersentuh namun bisa dirasakan
Aku pernah menelan pil pengkhianatan
Pahit terasa tak dapat terelakkan
Ditikam dari belakang tersungkur sendirian
Menahan nyeri, pilu, merintih seharian
Aku sudah merasakan masamnya senyuman
Manis nian tersirat di bibir depan
Busuk sangat, terpendam di kedalaman
Berujar satu di mulut, bergumam dua di pikiran
Hati orang bisa kesepian
Seolah merasa hidup sendirian
Namun insan fitrahnya berpasangan
Kusadari bahwa itu takdir Tuhan
Oh, duhai diri yang lemah tak ada kekuatan
Bangkitlah, semangatlah bak pahlawan
Lawan sedihmu, ganti dengan kebahagiaan
Angkat dagumu, tatap masa depan
Catatan :
Puisi ini ditujukan untuk kamu yang baru putus dari pasangan. Tak usah sedih berkepanjangan. Kehidupan sebenarnya berawal dari pernikahan. Kembang tidak satu, kumbang tidak seekor. Ayo, bangun dan bergegas! Perbaiki diri lalu menikahlah
keren
LikeLiked by 1 person
Hatur nuhun, mas.
Namun belum bisa sekeren Pujangga seperti dirimu
Hehe
LikeLiked by 1 person
sudah bagus kok, masing-masing punya style
LikeLike
Sip
LikeLiked by 2 people