Angkat Dagu

Aku telah banyak mencium bebauan
Tapi tak ada yang sebau kebohongan
Tak terlihat namun dapat dibuktikan
Tak tersentuh namun bisa dirasakan

Aku pernah menelan pil pengkhianatan
Pahit terasa tak dapat terelakkan
Ditikam dari belakang tersungkur sendirian
Menahan nyeri, pilu, merintih seharian

Aku sudah merasakan masamnya senyuman
Manis nian tersirat di bibir depan
Busuk sangat, terpendam di kedalaman
Berujar satu di mulut, bergumam dua di pikiran

Hati orang bisa kesepian
Seolah merasa hidup sendirian
Namun insan fitrahnya berpasangan
Kusadari bahwa itu takdir Tuhan

Oh, duhai diri yang lemah tak ada kekuatan
Bangkitlah, semangatlah bak pahlawan
Lawan sedihmu, ganti dengan kebahagiaan
Angkat dagumu, tatap masa depan

Catatan :

Puisi ini ditujukan untuk kamu yang baru putus dari pasangan. Tak usah sedih berkepanjangan. Kehidupan sebenarnya berawal dari pernikahan. Kembang tidak satu, kumbang tidak seekor. Ayo, bangun dan bergegas! Perbaiki diri lalu menikahlah

Advertisement

4 thoughts on “Angkat Dagu

Comments are closed.