Pahlawan, kalau mendengar kata pahlawan pasti secara otomatis pikiran kita langsung menuju ke tempo doeloe, zaman Indonesia masih terbelenggu oleh kejamnya penjajahan bangsa asing.
Apalagi kalau seangkatan dengan diriku dimana di bangku pendidikan dasar pun sudah belajar tentang sejarah perjuangan bangsa dimulai dengan mata pelajaran PSPB, Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa. Pelajaran yang membuat para murid akrab dengan nama-nama Pahlawan Indonesia. Pangeran Diponegoro, Patimura, Sisingamangaraja, Cut Nyak Dien, Teuku Umar, Untung surapati, Pangeran Antasari, Tuanku imam Bonjol, Martha Cristina Tiahahu dan banyak nama lagi, lengkap dengan gambar yang sampai saat inipun masih bisa kubayangkan walaupun puluhan tahun sudah berlalu. Mereka para Pahlawan Nasional yang bersifat kedaerahan karena berjuang mempertahankan daerah masing-masing. Kemudian ada lagi Pahlawan Nasional yang berjuang atas nama Indonesia seperti Soekarno dan Moh. Hatta. Kemudian ada lagi Pahlawan Revolusi, ada juga Pahlawan Reformasi dan satu lagi sebutan pahlawan yang tentunya sangat familiar yaitu Pahlawan Tanpa Tanda Jasa.
Berbicara tentang pahlawan, menurut KBBI pengertian pahlawan yaitu pah·la·wan n orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran; pejuang yang gagah berani.
Merujuk kepada pengertian di atas, memang sudah sepantasnya nama-nama yang aku sebutkan tadi mendapat gelar pahlawan. Karena mereka adalah para pejuang yang gagah berani dimana nyawa pun mereka korbankan untuk bangsa dan negara. Kita bersyukur mereka pernah ada dan berjuang untuk negeri ini sehingga Indonesia bisa sampai kepada titik ini. Demikian juga para pahlawan tanpa tanda jasa, mereka juga pahlawan yang membuat anak-anak bangsa melek pengetahuan. Kalau seandainya tidak ada mereka, entah apa jadinya bangsa ini.
Kembali kepada pengertian pahlawan tadi, pengertian pahlawan menurutku memang adalah seperti itu juga walaupun dalam pemahamanku pribadi perlu menambahkan beberapa kata yaitu bahwa pahlawan adalah seseorang yang berkorban untuk sesama bukan harus kebenaran tetapi lebih cenderung untuk kebaikan. Kenapa? Karena menurutku kebenaran dan kebaikan itu relatif dan kadang yang benar belum tentu baik. Karena banyak hal yang dipandang benar tetapi ternyata belum tentu baik untuk kehidupan. Jadi menurutku pahlawan adalah mereka yang juga menebar kebaikan tanpa pamrih.
Kalau hanya merujuk kepada pengertian pahlawan secara baku tersebut maka alangkah susahnya menjadi pahlawan apalagi zaman sekarang. Tetapi pahlawan bukan hanya mereka yang gagah berani tetapi bisa berwujud seorang yang lemah lembut.
Kita semua bahkan bisa menjadi pahlawan. Apalagi mengingat pengertian pahlawan tidak ada merujuk hanya untuk bangsa dan negara. Kita bisa menjadi pahlawan di manapun kita berada dan kepada siapa pun. Seorang ayah bisa menjadi pahlawan dalam keluarganya dalam memperjuangkan kehidupan keluarga tersebut, seorang ibu bisa menjadi pahlawan untuk anak-anaknya, seorang kakak kepada adik atau sebaliknya bahkan seorang asing kepada orang yang tidak dikenal juga.
Aku pernah pulang terlalu malam dari tempat kerja. Kendaraan yang menuju ke rumah sudah tidak ada dan hanya bisa naik kendaraan sampai ke jalan besar. Pada saat itu suami masih kerja di kota yang berbeda, mau menghubungi orang lain namun segan karena sudah terlalu malam. Akhirnya aku jalan kaki menyusuri dinginnya malam. Sampai ada sepeda motor yang lewat dan aku stop tetapi ternyata tidak searah denganku. Tetapi dia bersedia mengantar ke rumah padahal dia harus berbalik arah lebih jauh lagi sepulang mengantarkan aku. Sampai hari ini aku tetap ingat kebaikan itu dan menganggap dia adalah pahlawan pada malam itu.
Dan sesungguhnya dalam kehidupan sehari-hari banyak pahlawan yang kita temui. Bahkan kita sering menjadi pahlawan tanpa kita sadari. Kemarin ada seorang teman yang cerita kepadaku kalau dia bertemu teman sewaktu kami sekolah menengah atas. Teman tersebut bercerita tentang diriku, kalau dia menganggap aku adalah pahlawan baginya karena pada saat teman lain menganggap dia tak ada tetapi aku selalu ada untuknya. Sudah 20 tahun berlalu dan kami tidak pernah komunikasi samasekali tetapi ternyata dia melekatkan gelar itu kepadaku.
Jadi intinya, kita memang patut bangga dan berterimakasih terhadap para pahlawan yang telah berjuang untuk Indonesia. Apalagi bulan ini adalah moment memperingati Hari Pahlawan. Untuk menghargai pengorbanan mereka marilah kita selalu berbuat yang baik untuk negeri ini.
Dan, marilah kita juga menanamkan karakter pahlawan dalam diri kita. Kita tidak harus berdarah-darah dan memanggul senjata untuk mempunyai karakter pahlawan tetapi tetap berusaha melakukan yang baik, menebarkan kebaikan sudah cukup untuk memunculkan pahlawan-pahlawan baru dalam dunia ini.

–Gassmom-
Pematangsiantar, 081119
Semua orang bisa menjadi pahlawan bagi yang lainnya.
Keren, Ito!
LikeLiked by 1 person
Terimakasih apresiasinya.
Siap dikoreksi dan dikuliti, karena rasanya agak kacau juga. Tapi sdh mo dead line, takutnya besok juga tidak bisa jadi sekarang dikebut😃😃😃
LikeLike
Haaha… kesannya aku ini bawek yah soal tulisan.
Ok, nanti aku buat reviewnya.
LikeLiked by 1 person
Oke deh.
Ditunggu. ..
LikeLike
Dear Ito, untuk dikoreksi :
.
1. Apalagi kalau seangkatan dengan diriku dimana (DI MANA)
.
2. lengkap dengan gambar yang sampai saat inipun (INI PUN)
.
3. Karena mereka adalah para pejuang yang gagah berani dimana (DI MANA)
.
4. Berbicara tentang pahlawan, menurut KBBI (sertakan apa singkatan dari KBBI itu)
.
5 Demikian juga para pahlawan tanpa tanda jasa, mereka juga pahlawan yang membuat anak-anak bangsa melek pengetahuan. (ada 2 kata JUGA. Kalimat Efektif yang pas yaitu : Demikian juga dengan para Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, mereka adalah pahlawan yang membuat anak-anak bangsa menjadi melek terhadap ilmu pengetahuan)
.
5. Kembali kepada pengertian pahlawan tadi, pengertian pahlawan menurutku memang adalah seperti itu juga walaupun dalam pemahamanku pribadi perlu menambahkan beberapa kata yaitu bahwa pahlawan adalah seseorang yang berkorban untuk sesama bukan harus kebenaran tetapi lebih cenderung untuk kebaikan. (Ini adalah satu kalimat yang sangat panjang. Sederhanakan dan beri tanda baca. Misal :
.
Aku setuju tentang arti dari istilah pahlawan menurut KBBI. Namun, aku ingin melengkapinya. Pahlawan adalah seseorang yang berkorban untuk sesama. Ia tidak hanya membela kebenaran tetapi juga menebar kebaikan.
.
6. Seorang ayah bisa menjadi pahlawan dalam keluarganya dalam memperjuangkan kehidupan keluarga tersebut. (Ubah jadi : Seorang ayah bisa menjadi pahlawan dengan cara memperjuangkan kehidupan keluarganya)
.
7. Sampai ada sepeda motor yang lewat dan aku stop tetapi ternyata tidak searah denganku (Kata STOP mesti cetak miring)
.
8. Sampai hari ini aku tetap ingat kebaikan itu dan menganggap dia adalah pahlawan pada malam itu. (Banyak ini-itu Ganti menjadi : Sampai hari ini aku tetap mengingat kebaikannya dan dia adalah pahlawanku)
.
9. Sudah 20 tahun berlalu dan kami tidak pernah komunikasi samasekali tetapi ternyata dia melekatkan gelar itu kepadaku. (SAMA SEKALI)
.
10. Apalagi bulan ini adalah moment memperingati Hari Pahlawan. (MOMEN atau MOMENT -dicetak miring)
.
11. Dan, marilah kita juga menanamkan karakter pahlawan dalam diri kita. (Ganti menjadi : Terakhir, marilah tanamkan karakter pahlawan itu ke dalam diri kita)
LikeLiked by 1 person
Wah, banyak juga koreksinya he he he
Thanks berat ya.
Btw, ini gimana ya? Aku ubah atau aku biarkan saja. Menurutku sih dibiarkan saja ya tak usah diedit lagi biar conect ke koment ini biar jadi acuan. Atau gimana bagusnya ya?
LikeLike
Haha.. dibairkan juga tak apa-apa. Asal dijadikan catatan saja
LikeLiked by 1 person
Oke deh.
Sekali lagi, terimakasih.
LikeLike
Sami-sami
SEMANGAT!
LikeLiked by 1 person
☺️😊
LikeLike
Perspektif baru mengenai definisi “Pahlawan”, keceeee…
LikeLiked by 1 person
Ha ha ha,,, tapi rada kacau dan tak jelas iya khan…
LikeLiked by 1 person
Ngak juga, Kak. Jelas saja kok. Ayu jelas menangkap dan memahami apa yang kakak tuliskan.
LikeLiked by 1 person
Terima kasih apresiasinya 😊
LikeLiked by 1 person