Lelah Menengadah

Bismillah.

Lelah, menengadah
Meminta dengan hati yang basah
Memohon dalam raga yang lemah
Mengaku, menyerah
Melebur dengan pasrah
Biar dunia berkata, terserah
Kukantongi cerca dalam celah

Lelah, menengadah
Niat lurus melapisi sajadah
Sujud menyatu dengan tanah
Berkata-kata pun payah
Tenggelam kenang salah

tangan-doa
Sumber gambar: islampos.com

Lelah, menengadah
Zalim dihilangkan susah
Bertaubat sudah pernah
Tapi terperosok lagi salah
Adakah mustahil surga menjadi rumah
Bagiku yang lelah
Bagiku yang menengadah


Bandung, 20 Shafar 1441
Annur Mardiah.

 

Advertisement

8 thoughts on “Lelah Menengadah

  1. Hai, Teh Diah
    Puisi sungguh indah
    Sebuah pengingat bagi jiwa yang lemah

    Hai, Teh Diah
    Manusia berlaku benar dan salah
    Ada yang istiqomah, ada yang hilang arah

    Hai, Teh Diah
    Jangan gelisah, tak usah kau resah
    Jangan gundah, enyahlah rasa bersalah

    Hai, Teh Diah
    Sujudmu di sajadah saat ibadah
    Berisi doa-doa dan muhasabah

    Hai, Teh Diah
    Jangan lelah menengadah
    Karena setiap doa kelak akan dijabah

    Hai, Teh Diah
    Jangan putus asa dan menyerah
    Karena setelah susah akan datang mudah

    Ps : Dari saya tukang es buah

    Liked by 2 people

  2. Wah, Teteh Diah akhirnya berpuisi. Engkau mengingatkanku tentang hujan di Sapporo. Keren puisinya, Teh.

    Kalau aku bukan tukang buah. Tapi kalau dikasih buah gak nolak. Hehe.

    Liked by 1 person

Comments are closed.