
Okeee gaeeeeesss. Tema tulisan aku kali ini adalah menulis tentang PAHLAWAN, soalnya peringatan hari Pahlawan sebentar lagi. O iyaa kalau ditanya alasanku, mengapa menulis tentang Pahlawan? tentu ada. Komunitas Blogger Ikatan Kata memberikan pekerjaan rumah kepada setiap penulisnya untuk menyambut hari pahlawan dengan kegiatan yang positif dan berhadiah makan gratis dirumah sendiri, hehehe bercanda brooo. kegiatan ini tentunya berupaya menjalin kekompakan antar setiap penyumbang tulisan di Komunitas Blogger Ikatan Kata, semoga kedepannya komunitas ini semakin solid, Amiin. Come join us!.
Yoook mari kita mulai menulis tentang PAHLAWAN. Cek cek cekidooot
Apakah defenisi Pahlawan bagi kamu?.
Pahlawan mempunyai arti tersendiri bagiku, bisa dibilang ini Pahlawan versi zaman now. Memang kalau aku mengatakan dengan sebutan pahlawan zaman now, bisa jadi terdengar kurang berwibawa gimana gitu, yang terlintas difikiran kalian hanyalah pahlawan gelar dari Negara, atau bisa jadi pahlawan super hero, atau apalah. Bagiku cukup sederhana. Pahlawan berarti dia yang mau bersedia mengorbankan tidak hanya nyawa saja, tapi bisa mengorbankan waktu, tenaga, materi, bahkan fikiran demi orang lain, itu sudah otomatis bisa disebut pahlawan, intinya ada kata pengorbanan. Lantas mengorbankan perasaan apakah termasuk pahlawan?. Maybe.
Masih relevankah kalau sekarang kita berbicara hari pahlawan?.
Pembahasan dan pembicaraan mengenai hari pahlawan dalam bentuk tulisan dan peringatan tentu sangat relevan. Ditambah lagi makna pahlawan yang bisa dikatakan luas, tidak hanya mencakup dalam ruang lingkup orang-orang yang hanya mau menenteng senjatanya dan mengusir penjajah, status pahlawan dapat disandang oleh siapa saja, tidak ada batasan untuk sebutan pahlawan, intinya tetap ada pengorbanan dan keikhlasan.
Istilah rela berkorban merupakan sebuah keikhlasan yang sangat tulus dalam prilaku mengorbankan apa saja dari dan demi manusia. Dengan segala keikhlasan berkorban apa saja dan semuanya dipertanggung jawabkan, maka manusia itu baru bisa dikatakan pahlawan, karena itulah tidak semua orang yang berkorban bisa disebut pahlawan.
Adakah sosok Pahlawan dalam hidupmu?.
Kalau ditanyak sosok pahlawan buatku tentu saja ada, yaitu keluarga, lebih spesifiknya adalah Ibu. Dengan segudang alasan bisa aku katakan bahwa Ibulah sosok pahlawanku. Cuma dia wanita yang mau melahirkan aku, hahaha. Walaupun itu memang sudah kodratnya. Tetapi masih ada nilai spesial mengapa ibu kukatakan menjadi sosok yang kupilih menjadi pahlawan. Ibuku tentu saja mempunyai pengorbanan yang tidak bisa dianggap enteng, dia merupakan orang yang sabar dengan segala kekuranganku, walaupun dahulu kala saat aku kuliah sampai 7 tahun lamanya dan hampir DO, dia tetap sabar memberi semangat kepadaku. Marah sudah pasti, biaya tidak sedikit, tapi nggak pernah sedikitpun kudengar kata-katanya yang bersifat melemahkan semangatku, hampir semua yang beliau katakan bisa dibilang menginspirasiku.
Ibu bagiku tidak hanya sekedar sosok pahlawan, dari aku masih dalam kandungan sampai aku bisa hidup di zaman now ini, ibuku tetap menjadi orang yang paling banyak berkorban buat kehidupanku. Berkorban nyawa sewaktu melahirkanku, berkorban tenaga sewaktu merawatku, berkorban waktu sewaktu aku menangis ditengah malam, berkoban materi, ahhhhh pokoknya banyaklah. Semua beliau korbankan demi keberlangsungan hidupku. Ibu sudah menjadi kiblat kepahlawanan untukku.
Apa modal untuk menjadi seorang pahlawan?
Modal awal untuk menjadi pahlawan adalah rela berkorban apa saja dengan keikhlasan. Bagiku ketika seseorang sudah berani berkorban dan ikhlas, maka orang tersebut sudah bisa kupastikan sebagai pahlawan versiku. Jadi, selain ibu tentu banyak juga keluarga bahkan sahabat yang kuanggap sebagai pahlawan. Cuma yang jadi juara ya tetap ibu.
Masih ingatkah dengan sosok Pahlawan yang berkorban buat Negara ini?
Jawabannya sudah tentu ingat, walaupun tidak semua nama pahlawan yang dapat aku ingat. Ada beberapa pahlawan yang masih aku ingat, apalagi pahlawan yang fotonya selalu eksis dimana-mana, seperti pahlawan Bung Tomo, Sisingamangaraja, Kapten Pattimura, Imam Bonjol, masih banyak lagi nama pahlawan yang harus kita kenang jasanya.
Seperti apa cara memperingati hari Pahlawan versi kamu?
Cara memperingati hari pahlawan tentu banyak cara yang positif. Berbagai macam cara bisa di lakukan untuk memperingati hari pahlawan, bisa berziarah langsung ke makam pahlawan, mengadakan upacara peringatan, menulis tulisan, bahkan bisa pertunjukan seni teatrikal kepahlawanan dengan tokoh pahlawan yang menarik. Bagiku itu saja sudah cukup baik untuk memperingati hari Pahlawan. Tidak harus mahal, namun bisa bernilai dimata siapa saja yang menikmati peringatan tersebut. Oooo iyaaaa, ada satu lagi cara memperingati hari Pahlawan adalah dengan berkirim Do’a buat arwah para Pahlawan yang sudah gugur di medan perang demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Merdeka!!!
Mungkin hanya itu yang dapat aku sampaikan tentang pendapatku mengenai sosok yang kunobatkan sebagai pahlawan.
Bagaimana dengan kalian?.
Semoga jiwa kita mempunyai mental kepahlawanan. Amin.
Oleh: faisal fahmi marpaung
Salam hormat untuk Ibundanya Faisal di rumah
LikeLiked by 1 person
Makasih mas fahmi
LikeLike