
Desingan demi desingan mengharu biru lintasi ubun-ubun
Dentum meriam menakutkan ciutkan nyali
Ledakan demi ledakan memekakkan telinga
Asap membumbung tinggi ke angkasa sesakkan dada
Gelimpang raga tak terhitung sudah
Gelimang darah mengalir menyeruak celah bumi
Aroma Kematian hal biasa sudah
Tiada tahu sampai kapan jiwa menyatu dengan raga
Bahkan satu detik kedepan tiada tahu
Wajah-wajah terkasih melintas namun terabaikan,
Maju
Serbu
Serang
Terjang
Asa bergelora untuk suatu tujuan
Indonesia merdeka
Indonesia berdaulat
Enyah kau penjajah dari Bumi Pertiwi
Seruan membahana batin nan membara,
Semua ditinggalkan
semua dikorbankan demi Negeri tercinta
Merdeka atau mati semboyan terpatri
Merasuk Sukma hati mulia
Sungguh
Engkau Para pahlawan Bangsa
Mulia nian hatimu
gagah berani jiwamu
Lelah raga tiada engkau perduli Nyawa seakan tiada engkau hargai
Gugur di medan juang bukan sebuah ketakutan
Semua demi bangsa tercinta
negara tercinta
tanah air tercinta
INDONESIA
Terima kasih wahai para pahlawan bangsa
Terima kasih wahai Kesuma Bangsa
Teruna Perkasa bumi nan permai
Cita-cita mulia tercapai sudah
Kemerdekaan menaungi negeri
Merdeka berdaulat Indonesia kini
Semua karena pengorbanan mulia Pahlawan bangsa kesatria perkasa,
Kini
Kami menikmati hasil perjuangan
Kami berdiri di tanah merdeka
Namun perjuangan belum usai
Estafet perjuangan ada di tangan
Perjuangan mengisi kemerdekaan dengan persatuan kesatuan
Dengan damai
Dengan kasih
Dengan inovasi kreasi
Mari wahai generasi bangsa
Jadilah pahlawan masa kini
Pahlawan bagi diri sendiri
Bagi bangsa ini.
-Gassmom-
Pematangsiantar, 121118
Ket. Puisi ini aku tulis tahun lalu, sekedar goresan untuk menyambut Hari Pahlawan. Belum pernah dipos di platform manapun selain di sebuah grup di Fb.
kerennn…. banyak pujangga di ikatan kata
LikeLiked by 1 person
sepertinya memungkinkan berkolabarosi membuat antologi, sebagai prasasti kebersamaan
LikeLiked by 1 person
Ide yg sangat bagus boss…
Sangat setuju.
LikeLiked by 1 person
silakan siapa yang follow up
LikeLiked by 1 person